EARTHIANOS – Indonesia banyak menyimpan pesona alam yang sangat luar biasa, juga menyimpan banyak jenis fauna juga flora yang sangat indah. Satu diantaranya hadir di Taman Nasional Ujung Kulon, menjadi salah satu taman nasional milik Indonesia yang letaknya berada di paling Barat pulau Jawa. Tepatnya Taman Nasional ini berada di Pandeglang dan menjadi salah satu taman nasional yang terkenal dengan Badak Jawanya. Menjadi salah satu spesies badak langka di Indonesia, bahkan juga di dunia. Bagi kamu yang penasaran dengan bagaimana fakta juga sejarah dari Taman Nasional, maka bertepatan dengan ulasan kali ini. Kamu akan mengetahuinya secara jelas, tentang bagaimana sejarahnya, fakta menariknya dan bagaimana cara bisa sampai ke lokasi taman nasional satu ini.
Tentang Sejarah Taman Nasional Ujung Kulon
Untuk pertama kali kawasan dari Taman Nasional Ujung Kulon ini ditemukan oleh seseorang yang bernama F Junghun dan ia adalah seorang ahli Botani Jerman. Ditemukannya di tahun 1846 dan ditemukannya saat ia sedang mengumpulkan tumbuhan tropis. Di tahun tersebut, kekayaan flora juga fauna di Ujung Kulon sering dikenal, terutama di kalangan para peneliti.
Tapi nyatanya tidak banyak catatan sejarah tentang Ujung Kulon sebelum gunung Krakatau meletus di tahun 1883. Dahsyatnya letusan tersebut membuat terjadinya sebuah gelombang tsunami dengan tinggi sampai 15 meter. Letusan tersebut mengakibatkan hancur dan porak porandanya pemukiman warga.
Dibeberapa area hutan Ujung Kulon pun dijadikan sebagai lokasi yang sangat dilindungi. Mulai dari perlindungan pada Semenanjung Ujung Kulon dan juga Pantai Panaitan di tahun 1921. Kemudian perlindungan pada Kawasan Ujung Kulon yang statusnya berubah menjadi Kawasan Suaka Alam terbaik.
Tidak hanya itu saja, Taman Nasional juga dilakukan perkembangan serta penataan pada batas hutan. Bahkan setiap tahunnya taman nasional yang ada di Banten ini berhasil selalu mendapatkan pembaruan. Penataan hutan yang tentu saja dilakukan secara baik juga konsisten. Salah satunya dilakukan pembaruan di tahun 2004, melaksanakan sebuah rekonstruksi Batas Taman Nasional yang tepatnya didaerah kawasan Gunung Honje.
Jika dilihat dari sejarahnya, kini Badak Sumatera dan juga Badak Jawa menjadi salah satu spesies badak yang sudah langka. Jumlahnya semakin berkurang dan untuk habitat aslinya kerap kali terusik. Berdasarkan pada Surat Keputusan Menteri Kehutanan di tahun 1992, ternyata telah dibentuk pada sebagian kawasan Taman Nasional Ujung Kulon dengan luas 120 Ribu hektar.
Kawasan yang berada di sana, terutama yang berhadapan langsung dengan kawasan Taman Nasional. Disebut dengan kawasan penyangga. Menjadi salah satu kampung yang ada di Taman Jawa, yakni kampung Cimenteng. Direncanakan akan dijadikan sebagai model dari kampung ekologis sebuah kawasan penyangga. Sejarah dari Taman Nasional tidak hanya sekadar diinformasikan agar kamu tahu.
Fakta dari Taman Nasional Ujung Kulon
Tetap hadir dan eksisnya Taman Nasional Ujung Kulon sampai sekarang, Nah, apa saja faktanya?
- Taman Nasional Ujung Kulon memiliki banyak jenis satwa liar yang sifatnya endemik dan sangat wajib untuk dilindungi
- Ujung kulon merupakan salah satu kawasan hutan hujan dataran rendah dan memiliki lima jenis vegetasi yang kompleks.
- Tepat di tahun 1991 Taman Nasional secara resmi sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai situs warisan dunia
- Selain menjadi salah satu taman nasional di Indonesia yang tertua, Taman Nasional telah menjadi salah satu taman nasional pertama yang juga diresmikan oleh Indonesia
- Pada awalnya Ujung Kulon merupakan lahan pertanian dan juga berasal dari pemukiman warga, tapi sudah berubah menjadi hutan ketika Gunung Krakatau mengalami letusan
- Tepat di tahun 1980 Taman Nasional Ujung Kulon pada akhirnya resmi ditetapkan menjadi taman nasional di Indonesia
- Diketahui setidaknya terdapat 60 jenis badak Jawa yang hadir dan hidup di Taman Nasional Ujung Kulon
- Pulau Peucang masuk dalam jajaran pulau eksotis yang ada di Taman Nasional dan beberapa bagian wilayahnya berupa hutan
- Ular tanah dan juga Badak Jawa berhasil hidup di Taman Nasional dan bertahan di sana
- Sebelum dikenal menjadi habitat asli dari Badak Jawa, faktanya Ujung Kulon dikenal menjadi tempat berdiamnya Pangeran Kiansantang sebagai putra dari Prabu Siliwangi
Nah, jika kamu ingin ke Taman Nasional Ujung Kulon ini terdapat dua jenis jalur transportasi yang bisa dilalui. Pertama bisa dilakukan melalui jalan darat, nanti bisa diakses dengan menggunakan mobil dan menggunakan jalur tol. Tapi jika kamu berkunjung dari luar kota Jakarta, dan kemudian menggunakan jalur udara. Maka bisa langsung ke Bandara Soekarno Hatta terlebih dahulu, dan bandara tersebut menjadi salah satu bandara paling dekat dengan Taman Nasional.
Baca Juga : Fakta Menarik Tentang Taman Nasional Tanjung Puting yang Harus Kamu Ketahui