Petualangan Festival Budaya di Desa Wisata yang Wajib Dikunjungi

Petualangan Festival Budaya di Desa Wisata yang Wajib Dikunjungi

EARTHIANOS – Salah satu daya tarik untuk dikunjungi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara ke satu desa wisata adalah kegiatan atau acara daerah setempat. Karena selain pemandangan yang asri dan unik, maka acara menarik seperti festival tahunan misalnya mampu menyedot perhatian wisatawan. Di beberapa desa wisata memang cukup banyak acara tahunan yang diselenggarakan dengan tujuan menjaga tradisi budaya lokal yang ada. Seperti festival budaya tahunan yang menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Festival Budaya Tahunan yang Diselenggarakan di Berbagai Desa Wisata di Indonesia

Festival-festival ini menawarkan pengalaman yang autentik dan menghidupkan kembali kekayaan budaya yang seringkali terlupakan oleh masyarakat perkotaan. Beberapa desa wisata di Indonesia secara rutin mengadakan festival budaya tahunan yang menarik ribuan pengunjung setiap tahun:

Festival Reog Ponorogo di Jawa Timur

Di Desa wisata Kemlagi, Ponorogo, Jawa Timur, setiap tahunnya diadakan Festival Reog Ponorogo, salah satu festival budaya yang paling terkenal di Indonesia. Festival ini diadakan setiap bulan Agustus dan menjadi acara puncak dari perayaan Grebeg Suro yang menyambut datangnya Tahun Baru Islam (1 Muharram). Festival ini menampilkan seni Reog Ponorogo, tarian tradisional yang penuh kekuatan dan mistisisme. Tari Reog menggambarkan kisah legendaris Raja Klono Sewandono, yang berperang melawan musuhnya dengan bantuan binatang gaib berupa Singa Barong.

Penari Reog biasanya mengenakan topeng singa yang besar dan berat, lengkap dengan hiasan bulu merak, yang bisa mencapai berat 50 kg atau lebih. Keahlian para penari Reog untuk menari sambil membawa topeng besar menjadi salah satu daya tarik utama dari festival ini. Selain pertunjukan Reog, festival ini juga menampilkan berbagai atraksi seni lain seperti tari Jathil, gending Reog, dan pawai budaya. Wisatawan juga dapat menikmati kuliner khas Ponorogo dan membeli kerajinan tangan sebagai oleh-oleh.

Festival Lembah Baliem di Papua

Festival Lembah Baliem adalah salah satu festival budaya terbesar di Indonesia yang diadakan di Desa Wosilimo, Lembah Baliem, Papua. Sehingga festival ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 1989 dengan tujuan untuk mempromosikan kebudayaan Suku Dani, Yali, dan Lani yang mendiami wilayah pegunungan tengah Papua.

Festival ini diadakan setiap bulan Agustus dan berlangsung selama tiga hari. Salah satu atraksi utama yang sangat dinantikan oleh pengunjung adalah simulasi perang antar suku, yang meski bersifat simbolis, menunjukkan kehebatan dan strategi peperangan tradisional. Selain itu, wisatawan dapat menikmati tarian adat, pertunjukan musik tradisional, serta pameran seni dan kerajinan tangan khas Papua.

Selain pertunjukan budaya, festival ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan hasil bumi lokal, seperti ubi, sagu, dan berbagai jenis buah-buahan tropis khas Papua. Festival Lembah Baliem tidak hanya menawarkan keindahan budaya, tetapi juga memberikan wawasan tentang kehidupan dan tradisi masyarakat pedalaman Papua yang masih sangat erat dengan alam dan adat istiadat leluhur mereka.

Festival Pulo Kelapa di Kepulauan Seribu, Jakarta

Di Desa Pulo Kelapa, Kepulauan Seribu, diadakan Festival Pulo Kelapa setiap tahunnya untuk memperkenalkan kebudayaan lokal dan potensi wisata maritim. Festival ini biasanya diadakan pada bulan September dan menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin merasakan keindahan alam laut sambil menikmati ragam budaya setempat.

Festival ini menampilkan beragam kegiatan, mulai dari lomba perahu hias, atraksi musik tradisional Betawi, hingga kompetisi memancing. Salah satu atraksi utama yang menarik minat wisatawan adalah pertunjukan palang pintu, seni bela diri tradisional Betawi yang dipadukan dengan pantun dan tarian.

Selain itu, festival ini juga mengadakan pameran produk laut, kerajinan tangan, dan berbagai kuliner khas dari hasil laut. Festival Pulo Kelapa tidak hanya menjadi ajang promosi pariwisata. Tetapi juga memberikan kesempatan bagi penduduk lokal untuk memperkenalkan potensi alam dan kebudayaan mereka kepada dunia.

Festival Desa Wisata Erau di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur

Di Desa Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, diselenggarakan Festival Erau. Sebuah perayaan adat Kerajaan Kutai yang sudah berlangsung sejak abad ke-16. Festival ini merupakan salah satu festival budaya tertua di Indonesia dan diadakan setiap bulan Juli. Erau berasal dari bahasa Kutai yang berarti “ramai” atau “pesta besar.” Festival ini diisi dengan berbagai kegiatan adat dan budaya, termasuk upacara Belimbur, di mana masyarakat saling menyiram air sebagai simbol penyucian diri. Selain itu, terdapat pertunjukan tari-tarian adat Kutai, lomba perahu naga di Sungai Mahakam, serta pameran seni dan kerajinan khas Kalimantan Timur.

Wisatawan yang mengunjungi Festival Erau juga dapat menikmati keindahan alam Kutai Kartanegara. Seperti wisata sungai dan hutan, serta berinteraksi dengan masyarakat lokal yang sangat menjaga tradisi leluhur mereka.

Festival Desa Wisata Pentingsari  di Yogyakarta

Di Desa Pentingsari, Sleman, Yogyakarta, diadakan Festival Desa Wisata Pentingsari yang menampilkan kekayaan budaya dan potensi alam desa. Festival ini diadakan setiap tahun pada bulan Juni dan menampilkan berbagai kegiatan budaya, seperti pertunjukan gejog lesung (musik tradisional yang dimainkan dengan alat penumbuk padi), tarian tradisional Jawa, serta lomba permainan tradisional.

Salah satu daya tarik dari festival ini adalah pengalaman berkeliling desa dengan menggunakan andong atau sepeda, di mana wisatawan dapat menikmati keindahan alam sekitar dan belajar tentang sistem pertanian serta kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Wisatawan juga diajak untuk berpartisipasi dalam workshop pembuatan kerajinan tangan dan kuliner tradisional, yang memberikan pengalaman mendalam tentang kehidupan masyarakat desa.

Yang Perlu Disiapkan Bagi Wisatawan yang Berkunjung

Agar festival yang diadakan setahun sekali bisa dinikmati, maka ada beberapa tips yang perlu dipersiapkan. Apa saja itu:

Informasi tentang Festival

Sebelum berangkat, pastikan untuk mencari informasi lengkap mengenai festival yang akan dikunjungi. Beberapa festival mungkin memiliki rangkaian acara selama beberapa hari. Jadi penting untuk mengetahui jadwal kegiatan agar tidak melewatkan acara utama yang ingin disaksikan.

Anda bisa menanyakan langsung kepada pihak penyelenggara atau bisa juga dengan penduduk lokal. Nantinya, mereka akan memberikan informasi terkait tanggal festival, waktu dimulai, serta lokasi acara.

Menghormati Budaya Lokal

Saat berkunjung ke desa wisata dan menghadiri festival budaya, penting untuk selalu menghormati adat dan budaya setempat. Setiap desa mungkin memiliki aturan atau kebiasaan yang perlu dipahami oleh wisatawan.

Misalnya saja sopan dalam berpakaian. Karena bisa saja beberapa festival yang diadakan melibatkan kegiatan ibadah. Untuk itu, hindari pakaian yang terlalu terbuka dan mencolok. Dan jangan lupa, ikuti adat setempat seperti tidak menyentuh benda atau area tertentu yang memang dilarang oleh penduduk lokal karena dianggap suci.

Jadi, mengunjungi festival yang diadakan di desa wisata memang membutuhkan persiapan agar pertunjukkan yang ditawarkan bisa dinikmati. Selain jadwal yang tepat, jangan lupa untuk selalu membawa uang cash. Terakhir, jaga kondisi tubuh agar bisa melihat pemandangan alam dan asri serta menikmati acara demi acara seru yang berlangsung.

Baca Juga : Eksotisnya Air Terjun Tumpak Sewu Jawa Timur

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *