EARTHIANOS – Sebentar lagi kita akan memasuki akhir tahun dimana banyak orang yang beramai-ramai untuk melakukan liburan akhir tahun sebagai reward sehabis bekerja atau belajar setahun penuh. Jika Anda juga menjadi salah satu yang sedang membuat rencana liburan. Maka jangan lupa untuk memilih destinasi yang cocok dengan konsep liburan yang ingin Anda coba. Jika Anda ingin mulai mencoba jenis liburan yang tidak hanya sekadar jalan-jalan santai di pinggir pantai, maka mengeksplor keunikan berbagai gua bisa jadi alternatif yang Anda pilih. Eksplorasi gua mungkin terdengar ekstrem bagi beberapa orang khususnya bagi yang belum pernah melakukannya. Ini karena biasanya gua berlokasi ditempat yang jauh dari kota besar. Selain itu akses jalan menuju gua juga biasanya tidak semulus jalan di perkotaan. Sehingga banyak dari gua yang hanya bisa di capai dengan melakukan kegiatan-kegiatan melelahkan seperti trekking, susur sungai, turun tebing, dan lainnya.
Hal tersebut memang benar adanya namun jangan lupakan pula fakta bahwa eksplorasi gua mendatangkan banyak dampak positif juga bagi manusia. Pertama, membantu berkontribusi terhadap pemeliharaan situs, terlebih gua memang merupakan situs yang perlu dilindungi dari kerusakan. Selanjutnya, eksplorasi gua juga membantu Anda menambah pengetahuan tentang kehidupan jaman dulu karena beberapa gua memang dulunya ditempati manusia jalan purba atau jaman prasejarah. Eksplorasi gua memberikan dampak positif dalam hal meningkatkan kecintaan kita terhadap lingkungan.
Kenapa Memilih Gua Gong Sebagai Destinasi Eksplorasi Gua?
Gua Gong berlokasi di Pacitan, Jawa Timur yang merupakan salah satu kota dengan tingkat kunjungan wisatawan yang cukup tinggi. Pacitan sendiri merupakan rumah kelahiran Presiden keenam Indonesia yaitu Susilo Bambang Yudhoyono. Sebagian besar wilayah di Pacitan berupa pegunungan kapur, sehingga tidak salah jika banyak situs-situs gua bersejarah yang dijadikan destinasi wisata di Pacitan. Bahkan, Pacitan memiliki julukan Kota Serbi Gua karena kota memiliki kurang lebih 105 gua dan Gua Gong menjadi salah satu gua paling terkenal:
Gua anti gelap-gelapan
Gua Gong ini merupakan situs gua yang dipelihara dengan baik atas kerjasama warga setempat dengan Pemerintah. Bagi Anda yang takut untuk masuk ke tempat-tempat gelap, gua ini ternyata tidak seperti situs gua pada umumnya. Disini sudah ada pencahayaan yang baik untuk membantu melihat pengunjung dalam gua lebih baik. Bahkan di area dalam gua sudah dilengkapi lampu hias berwarna-warni yang menghasilkan cahaya kerlap-kerlip membuat tempat ini terlihat lebih indah.
Ketika memasuki area gua, Anda mungkin akan melihatnya bukan sebagai gua tapi sebuah ruangan.Dengan dekorasi yang unik karena setiap cahaya dari lampu hias berpantul melalui dinding stalaktik dan batuan stalakmit, menghasilkan nuansa gua yang tidak biasa.Tidak akan ada rasa takut ketika memasuki kawasan Gua Gong karena langkah Anda pun terlihat lebih jelas.
Stalaktit dan stalakmit terindah
Gua ini banyak dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara setiap harinya, kecuali di musim hujan dimana intensitas jumlah pengunjung sedikit menurun.Saat memasuki kawasan gua, Anda akan disambut dengan berbagai stalaktit dan stalakmit dengan formasi batuan yang beragam dan unik. Bahkan, Gua Gong dinobatkan sebagai gua dengan stalaktit dan stalakmit terindah se-Asia Tenggara. Bagaimana masyarakat Indonesia tidak bangga. Untuk itu, Gua Gong terus mengalami perawatan untuk menjaga agar ekosistem di dalam gua maupun disekitarnya tidak rusak.
Gua Gong ini berada sekitar 256 meter di atas permukaan laut tepatnya di Desa Bomo, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan.Jika dilihat secara sekilas, mungkin gua ini tidak berbeda dengan gua lainnya dimana didalamnya terdapat ragam formasi stalaktit dan stalakmit.Namun karena nuansa lampu-lampu hias, gua ini lebih menonjol keindahannya, membuat masing-masing formasi batuan kapur terlihat lebih estetis.
Nama yang unik
Selain keunikan dari formasi batuan kapur stalaktit dan stalakmitnya Gua Gong juga memiliki sisi unik yakni dari penamaannya.Nama Gua Gong sendiri diambil karena menurut cerita masyarakat sekitar jaman dulu sering terdengar suara seperti bunyi instrumen Gong yang merupakan alat musik masyarakat Jawa.Sehingga pada suatu saat masyarakat menemukan bahwa ternyata suara tersebut memang berasal dari dalam gua.Proses ditemukannya gua ini sangat menarik dansering diceritakan oleh pemandu yang bertugas membawa pengunjung mngeksplor kawasan Gua Gong ini dengan aman.
Ceritanya dulu masyarakat sekitar mengalami musim kemarau yang berkepanjangan sehingga Dusun Pule. Lokasi dimana Gua Gong ini berada, terjadi kekeringan yang luar biasa.Selanjutnya pada tahun 1930-an, ada dua orang bernama Mbah Noyo Semito dan Mbah Joyo yang berinisiatif untuk mencari air ke dalam kawasan gua.Mereka terus menelusuri lorong-lorong gua dengan menggunakan obor sampai akhirnya mereka menemukan beebrapa sendang.Gua ini dinamai Gua Gong karena menghasilkan suara yang mirip dengan buyi gong ketika Anda memukul dinding gua atau bagian stalaktit atau stalakmit.
Banyak ruang yang bisa dieksplorasi di dalam gua
Memasuki kawasan gua Anda akan dibuat takjub dengan keindahan didalamnya. Disini ada beberapa ruangan yang memiliki nama masing-masing. Misalnya saja seperti ruang pertama yang diberi nama dengan ruang Sendang Bidadari. Di ruangan ini terdapat sendang kecil dengan air yang bersih serta jernih.Ada juga ruangan kedua yang diberi nama ruang Bidadari dimana menurut cerita yang beredar terkadang bisa terlihat ada bayangan seorang wanita cantik melintas.Banyak masyarakat yang percaya bahwa sosok etrsebut merupakan bidadari.
Kemudian ada ruang ketiga dan keempat yang merupakan ruang marmer dan ruang kristal. Sesuai namanya, di dalam kedua ruangan tersebut masing-masing menyimpan marmer dan batuan kristal yang indah dengan kualitas yang tinggi. Ruang kelima adalah ruangan yang paling luas dimana didalamnya terdapat berbagai macam batuan kapur yang indah menghiasi setiap sudutnya. Ruang keenam ada ruang pertapaan yang konon sering dijadikan sebagai tempat untuk bertapa tokoh-tokoh di masa lalu. Bahkan sekarang pun ada orang-orang yang mengunjungi gua ini untuk bisa bertapa di ruangan keenam ini.
Terakhir ada ruangan ketujuh yang diberi nama Batu Gong. Di ruang inilah sumber keluarnya suara-suara yang mirip dengan bunyi yang dihasilkan alat musik gong. Di dalam ruangan ini terdapat bebatuan kapur yang bila dipukul maka akan berbunyi seperti gong. Keunikan yang satu ini tidak ditemukan di situs-situs gua lainnya.
Akses yang mudah menuju Gua Gong ini
Gua Gong ini terletak sekitar 30 kilometer saja dari pusat Kota Pacitan, Jawa Timur.Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi untuk bisa sampai di lokasi karena akses jalan sudah cukup memadai untuk kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat. Disarankan untuk berkunjung ke gua ini antara pagi dan siang hari agar perjalanan lebih nyaman serta lebih banyak waktu untuk bisa menikmati segala keindahan yang ditawarkan Gua Gong ini.
Baca Juga : Ini Dia 10 Kegiatan Menarik yang Bisa Dilakukan di Desa Wisata