Menikmati Wisata Edukasi di Taman Nasional Indonesia Sambil Berkontribusi dalam Upaya Konservasi

Menikmati Wisata Edukasi di Taman Nasional Indonesia Sambil Berkontribusi dalam Upaya Konservasi

EARTHIANOS – Berlibur pasti cukup identik dengan jalan jalan ke suatu tempat dan hanya bersenang senang saja. Tapi, pernahkah kamu merasakan konsep liburan yang berbeda dari yang sebelumnya? Tetap berjalan jalan tapi kali ini kamu juga bisa sambil mempelajari banyak hal yang ada di alam. Jika belum, mungkin kamu bisa coba mengunjungi salah satu Taman Nasional yang ada di Indonesia. Taman Nasional menjadi aset berharga bagi Indonesia, karena didalamnya telah hidup jutaan makhluk hidup yang tersebar secara liar.

Ada flora dan fauna endemik, atau bahkan spesies yang dilindungi karena sudah masuk ke dalam kategori terancam punah. Jika kamu mengunjungi Taman Nasional, kamu akan ditemani oleh petugas yang siap menjelaskan segala hal sambil mengajakmu berpetualang mengelilingi Taman Nasional. Kegiatan liburan yang seperti ini bisa menjadi momen yang sangat langka bagi para wisatawan. Keindahan alam di Indonesia juga tidak akan pernah cukup jika kamu hanya mengunjungi 1 Taman Nasional saja.

Rekomendasi Wisata Seru ke Taman Nasional Termuda di indonesia

Mungkin sebagian besar orang berpikir bahwa Taman Nasional sudah pasti ada sejak zaman dulu, karena semua Taman Nasional sudah memiliki pepohonan tinggi yang menjulang dan hewan hewan yang hidup di dalamnya juga sudah beranak pinak. Tapi perlu kamu sadari, konsep Taman Nasional memanglah berasal dari upaya pelestarian flora dan fauna yang ada di sebuah hutan, dan tetap dijaga kehidupannya secara alami di hutan tersebut. Jadi konsep tua dan muda di Taman Nasional adalah hanya tentang waktu peresmiannya saja. Jika kamu penasaran ingin mengetahui lebih banyak informasi menarik seputar Taman Nasional mungkin kamu bisa coba mengunjunginya. Berikut ini rekomendasi wisata seru ke Taman Nasional Termuda di Indonesia:

Taman Nasional Moyo Satonda

Taman Nasional yang berlokasi di Nusa Tenggara Barat ini menjadi yang termuda di Indonesia, karena baru diresmikan pada tahun 2022. Sehingga Taman Nasional Moyo Satonda berfokus pada pelestarian di wilayah laut, dan mengembangkannya sebagai destinasi wisata menarik. Kamu bisa melihat berbagai jenis terumbu karang, berbagai jenis ikan, beragam jenis burung laut, satwa laut lainnya, dan yang paling menarik adalah keberadaan Hiu Paus.

Taman Nasional Gunung Maras

Taman Nasional yang berlokasi di Kepulauan Bangka Belitung ini baru diresmikan pada tahun 2016. Di Taman Nasional ini kamu bisa menemukan beberapa desa yang jaraknya agak berjauhan tapi masih dalam area Hutan Gunung Maras. Ciri khas dari tempat ini adalah adanya 2 ekosistem yang cukup berbeda, yaitu hutan primer dan hutan bakau. Hal itu juga membuat beragam spesies yang ditemukan memiliki perbedaan. Selain itu, ada spesies endemik seperti Tarsius Bangka yang berkeliaran dengan bebas.

Taman Nasional Gunung Tambora

Taman Nasional yang berlokasi di Nusa Tenggara Barat ini baru diresmikan pada tahun 2015. Jika kamu hobi mendaki, maka tempat ini sangat cocok, karena kamu bisa tracking dari 3 pintu resmi untuk mendaki. Sepanjang perjalanan kamu bisa menemukan beragam spesies unggas seperti Ayam Hutan Hijau, Elang Bondol, Nuri Kepala Merah, Kakatua Jambul Kuning, dan lainnya. Spot favorit bagi para pengunjung adalah spot kaldera.

Taman Nasional Kayan Mentarang

Taman Nasional yang berlokasi di Kalimantan Utara ini sudah diresmikan sejak tahun 1996, dan bisa dibilang cukup berumur. Tempat ini menjadi sangat terkenal karena masih menyisakan area hutan primer dan hutan sekunder tua yang terbesar di Asia Tenggara. Penamaan Taman Nasional ini cukup sederhana, yaitu terinspirasi dari 2 nama sungai yang melintasi area Taman Nasional. Taman Nasional ini mencakup area hutan pegunungan tingkat sedang hingga tinggi. Ada beberapa spesies endemik di tempat ini,seperti Trenggiling Malaya, Bekantan, dan Siamang Kalimantan.

Taman Nasional Ujung Kulon 1991

Taman Nasional yang berlokasi di Banten ini merupakan Taman Nasional Tertua di Indonesia, karena sudah ada sejak tahun 1980 dan baru diresmikan pada tahun 1991. Tempat ini juga menjadi Situs Warisan Alam Dunia yang diakui oleh UNESCO. TNUK merupakan rumah bagi satwa endemik, seperti Badak Jawa, Owa Jawa, dan Surili.

Beberapa Tips Untuk Melestarikan Taman Nasional Secara Berkelanjutan

Keindahan yang lahir secara alami di Indonesia menjadi salah satu anugerah dari Tuhan. Keindahan ini harus terus kita jaga dan kita wariskan kepada anak, cucu, cicit kita di masa depan. Sebagai langkah awal pelestarian alam, dibuatlah Taman Nasional yang berada dalam naungan pemerintah daerah. Melalui Taman Nasional ini kita bisa memantau bagaimana keadaan segala makhluk hidup yang ada di dalamnya, sehingga diharapkan upaya pelestarian bisa terus dijalani dengan baik.

Berikut ini tips menarik untuk melestarikan Taman Nasional secara berkelanjutan:

Upaya Perlindungan dan Pengamanan

Hal terpenting yang harus dilakukan adalah melakukan pengamanan dengan cara patroli hutan, agar tidak terjadi hal hal ilegal yang dapat merusak keseimbangan ekosistem hutan di Taman Nasional. Selain itu, memberikan tindakan tegas kepada pihak pihak yang merugikan Taman Nasional seperti kegiatan membuang limbah dalam bentuk apapun juga harus ditegakkan.

Pemanfaatan Sumber Daya Alam

Dengan memperhatikan aspek pariwisata, pihak pengelola Taman Nasional bisa melakukan kegiatan Ekowisata dengan cara mengajak dan memberikan pelatihan kepada warga lokal agar bisa menjadi tour guide. Cara ini sangat aman, setiap wisatawan akan membayar ara pemandu, dan pemandu akan mengarahkan setiap wisatawan dengan baik agar tidak terjadi kerusakan lingkungan di area Taman Nasional.

Upaya Rehabilitasi

Upaya ini sangat tepat dilakukan jika melihat kondisi di Taman Nasional sudah sangat mengkhawatirkan. Seperti penanaman pohon kembali dan penanaman terumbu karang kembali. Upaya yang terlihat sederhana ini ternyata berdampak sangat besar bagi keberlangsungan hidup dari seluruh spesies yang hidup di dalam Taman Nasional, baik didarat maupun dilaut.

Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Sekitar

Melakukan edukasi dan memberikan informasi penting adalah langkah yang harus dilakukan oleh pihak pengelola kepada masyarakat sekitar. Agar masyarakat mengetahui dampak baik dan buruknya jika suatu saat Taman Nasional mengalami kerusakan akibat ulah yang manusia lakukan setiap hari. Upaya edukasi bisa dilakukan melalui beberapa cara, seperti sosialisasi, pameran, seminar, workshop, dan aktivitas seru lainnya yang bisa meningkatkan kesadaran dari masyarakat.

Membentuk Kelompok Pelestarian

Masyarakat yang telah teredukasi akan tergabung dalam kelompok pelestarian yang bekerja sama dengan berbagai lembaga pemerintahan yang menangani keberlanjutan dari upaya pelestarian Taman Nasional. Kelompok Pelestarian ini juga memiliki berbagai kegiatan menarik, salah satunya kegiatan pengelolaan sampah. Sampah yang berasal dari wisatawan yang kurang disiplin akan dikumpulkan, lalu dikreasikan menjadi sebuah barang baru yang bernilai jual.

Baca Juga : Membongkar Pemandangan Eksotis Taman Laut yang Jarang Dilirik Orang dan Intip Tips Ekspedisi Aman