EARTHIANOS – Sejak pertama kali ditemukannya Candi Borobudur, ternyata sudah menjadi salah satu lokasi wisata paling populer yang ada di Magelang Jawa Tengah. Dan kondisinya sendiri tetap terawat, sangat apik juga menawarkan pesona sangat indah. Bahkan Candi Borobudur juga masih terus berfungsi menjadi sebuah lokasi ibadah ketika Waisak sudah tiba. Walaupun menarik Candi Borobudur memiliki kepopuleran sangat tinggi, dan bahkan menjadi salah satu candi paling populer di Indonesia. Masih banyak juga masyarakat, dan termasuk kamu sendiri yang belum tahu tentang bagaimana fakta yang dimiliki oleh Candi Borobudur.
Menelisik Fakta Menarik Candi Borobudur
Untuk menguak fakta dari Candi Borobudur yang mungkin belum kamu tahu, yuk langsung saja simak pembahasan selanjutnya. Kamu akan diajak untuk menelisik tentang fakta menarik, dan juga pengetahuan seru tentang sejarah yang dimiliki oleh Candi Borobudur. Apa saja fakta tersebut?

Menjadi Lokasi Favorit untuk Hari Raya Waisak
Fakta pertama yang menjadi khas dari Candi Borobudur, adalah digunakan sebagai lokasi untuk merayakan sebuah perayaan Waisak. Dan menjadi lokasi untuk ibadah para pemegang kepercayaan Buddha. Tidak hanya itu saja, Candi Borobudur sendiri memang sering dan ramai dikunjungi ketika umat Buddha sedang merayakan hari raya Waisak. Dimana untuk acara dan upacaranya sendiri dilakukan secara tertutup dan dilengkapi dengan festival lampion.
Ada Kaitannya dengan Astronomi
Faktanya, ternyata Candi Borobudur ini ada hubungannya dengan ilmu astronomi. Hal tersebut dijelaskan langsung pada 9 buah relief yang menggambarkan tentang banyaknya jenis perahu layar yang sedang berlayar.
Tersebut mengimplementasikan tentang nenek moyang kita yang sudah memiliki pengetahuan tentang navigasi cukup tinggi di masa tersebut. Hal tersebut juga ternyata dikaitkan dengan ilmu astronomi, sebab pekerjaan melaut ini menggunakan rasi serta bintang yang menjadikannya sebagai petunjuk arah.
Tambahannya, letak dari Candi Borobudur ini ternyata menunjukkan tentang empat arah mata angina. Tepat ketika pembangunan Candi Borobudur dilakukan, dan ditunjukkan dengan terjadinya vernal equinox yang terdapat sebuah bangunan stupa utama. Fungsinya adalah untuk gnomon, menjadi penanda waktu atau juga jam matahari.
Pernah Diserang Bom
Ternyata terdapat Sembilan stupa di Candi Borobudur yang pernah mengalami kerusakan ketika terjadinya pemboman di tahun 1985 bulan januari. Otak dari kejadian tersebut adalah dari Mohammad Jawad dan eksekutornya adalah Abdulkadir Ali Alhabsyi dan juga Husein Ali Alhabsyi. Kejadian tersebut ternyata menjadi sebuah kejadian terorisme dengan motif jihad. Dimana para eksekutornya sudah diberikan hukuman seumur hidup.
Pernah Beberapa Kali Terkena Bencana
Untuk lokasi dari Candi Borobudur ini ternyata dikelilingi dengan pegunungan, membuat candi ini tidak lepas dari efek letusan gunung merapi. Ketika Gunung Merapi meletus pada tahun 2010, ternyata Candi Borobudur ini pernah tertutup oleh debu abu vulkanik yang sangat tebal, bahkan ketebalannya mencapai 2.5 centimeter.
Tidak hanya itu saja, kawasan Candi Borobudur juga sudah pernah beberapa kali terkena dampak dari gempa Yogyakarta yang terjadi di tahun 2006 dan juga di tahun 2010 lalu. Pada akhirnya berdampaknya pada beberapa kerusakan kecil, yang mana tubuh dari Candi Borobudur harus dilakukan pemugaran terlebih dahulu.
Pembangunan Dilakukan di Atas Danau Purba
Hal unik dan menjadi fakta yang belum banyak orang tahu dari Candi Borobudur, ternyata pembangunannya dilakukan di atas danau purba. Hal tersebut diinformasikan langsung oleh seorang seniman juga arsitek Hindu Buddha yang bernama W.O.J Nieuwenkamp.
Berdasarkan informasinya, ternyata Candi Borobudur ini menjadi lambat atas bunga teratai yang mengapung di atas danau. Dugaan tersebut pun diperkuat dengan eksisnya bukti dari terendamnya bagian dasar Candi Borobudur yang terjadi sekitar abad ke 13 dan juga abad ke 14.
Penemuan oleh Gubernur Jenderal Inggris
Dahulu ketika Candi Borobudur belum dikunjungi oleh banyak turis, ternyata kondisinya terbengkalai, tidak terurus dan tidak terawat. Dan hal tersebut ternyata tercantum dalam sebuah buku dengan judul The History of Java yang dituliskan langsung oleh seorang Gubernur Jenderal Inggris yang berada di Jawa, ia adalah Thomas Stamford Raffles.
Di dalam bukunya, ia menyebutkan bahwa di sana terdapat gundukan bebatuan besar yang tertutup dan juga terkubur oleh semak belukar. Hal tersebut terjadi di tahun 1814 dan ia langsung memerintahkan agar bisa dilakukan pembersihan. Tujuannya agar Candi Borobudur bisa langsung diteliti dan juga dipelajari.
Pembangunan Hampir 100 Tahun
Setelah proses penelitian dan juga dipelajari lebih lanjut, ternyata Candi Borobudur ini menjadi sebuah peninggalan dari Kerajaan Mataram Kuno dan dibangun ketika masa pemerintahan dari Raja Samaratungga dan juga dari Wangsa Syailendra.
Pembangunan dari Candi Borobudur ini pun diperkirakan dilakukan diantara abad ke 8 dan juga abad ke 9 masehi. Dalam catatannya pun disebutkan, bahwa hadir seorang Hudaya Kandahjaya yang Nampak pada Prasasti Kayumwungan, dimana Candi Borobudur ini berhasil finish dibangun sekitar bulan Mei tahun 824 Masehi.
Di masa pembangunan Candi Borobudur pun ternyata hampir memakan waktu sekitar 100 tahun, dan hal tersebut terhitung ketika masa pembangunan pertama kali dimulai.
Balok Batu dengan Jumlah 2 Juta
Bentuk arsitek dari Candi Borobudur tentu saja tidak sembarangan, berhasil dibuat dan didesain oleh orang yang bernama Gunadharma dan memiliki bentuk Piramida berundak. Dibangun dengan menggunakan material batu andesit dengan perkiraan jumlah batunya sekitar 2 juta buah.
Lokasinya Istimewa
Tidak hanya sekadar megah, menjadi lokasi wisata sejarah paling favorit di pulau Jawa. Tapi lokasi dari Candi Borobudur pun memang sangat istimewa, yang pembangunan lokasinya tidak dilakukan sembarangan.
Tapi ternyata Candi Borobudur ini berhasil dibangun dengan diapit oleh empat gunung sekaligus. Berada diantara Gunung Sindoro, kemudian berada diantara Gunung Merbabu, Gunung Merapi hingga Gunung lainnya. Selain itu, Candi Borobudur juga terdapat dua aliran sungai sekaligus. Yakni dikelilingi dengan aliran Sungai Elo dan juga aliran dari Sungai Progo.
Di samping hal tersebut, lokasi dari Candi Borobudur pun ternyata berada dibagian garis lurus dengan Candi Pawon juga Candi Mendut. Ketiganya ternyata menjadi sebuah satu kesatuan yang nyata, sama-sama menjadi sebuah candi dengan corak Buddha dan kaya akan sejarah luar biasa.
Ribuan Relief dengan Tema Kehidupan
Fakta terakhir tentang Candi Borobudur adalah ukurannya sekitar 123 meter persegi dan juga memiliki tinggi sekitar 42 meter. Patahan reliefnya sekitar 2672 dan beberapa reliefnya mengisahkan tentang kondisi kehidupan. Dan langsung dibagi menjadi tiga bagian.
Dibagian kaki Candi Borobudur atau kamadatu, terdapat relief yang mengimplementasikan tentang kehidupan manusia yang dipenuhi dengan nafsu. Selanjutnya dibagian badan, tentang relief lalitavistara, jataka dan juga awadana yang menceritakan tentang bagaimana kehidupan dari Sidharta Gautama. Dan pas dibagian puncak Candi Borobudur, dibiarkan terbuka begitu saja.
Bagaimana? Fakta yang dimiliki oleh Candi Borobudur ini sangat menarik untuk disimak bukan?
Baca Juga : Daftar Gunung Tertinggi Jawa Tengah dengan Keelokan Alam yang Mempesona


