EARTHIANOS – Ketahanan pangan merupakan aspek penting dalam kehidupan. Wisatawan agrowisata Indonesia, dengan sumber daya alamnya yang beragam dan tanahnya yang subur, menjadikan sektor perkebunan dan pertanian sebagai andalannya untuk berbagai bidang dan kebutuhan. Lebih dari sekadar menghasilkan pangan, kedua sektor ini membuka wawasan tentang pentingnya menjaga lingkungan, ekonomi, dan keberlanjutan.
Beberapa Manfaat Kegiatan Agrowisata
Melalui wisata edukasi, wisatawan dapat belajar langsung di lapangan dan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang peran perkebunan, pertanian, serta peternakan, yang seringkali menjadi bagian utama dalam agrowisata. Dan berikut ini adalah beberapa fakta menarik tentang perkebunan dan pertanian serta manfaat dari edukasi ketahanan pangan:

Menyadari potensi indonesia untuk menjadi lumbung pangan dunia di masa depan
Indonesia dikenal dengan komoditas unggulannya seperti beras, teh, kopi, dan kelapa sawit. Upaya pemerintah dalam program swasembada pangan dan diversifikasi pertanian membuktikan komitmen yang kuat terhadap upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan. Wisata edukasi di lahan pertanian memberikan wawasan kepada wisatawan tentang peran utama negara dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional dan global.
Mengenal sistem pertanian berkelanjutan dan konsep agroekologi
Pertanian berkelanjutan mendorong penggunaan sumber daya alam secara bijaksana, seperti penggunaan pupuk organik dan pengurangan pestisida. Agroekologi menjadi solusi untuk menjaga ekosistem alam. Beberapa kebun wisata di Indonesia, seperti Kebun Raya Bogor, memperkenalkan konsep ini dengan mengajak pengunjung dari berbagai usia untuk belajar bercocok tanam tanpa merusak lingkungan.
Memahami peran perkebunan dalam menopang perekonomian dan masyarakat
Sebagain besar dari kita mungkin menganggap bahwa perkebunan ada untuk memenuhi kebutuhan pangan. Namun jauh dari itu, perkebunan juga menjadi penopang perekonomian nasional dan menciptakan lapangan kerja. Perkebunan kelapa sawit, kopi, dan teh, misalnya, memiliki kontribusi besar terhadap ekspor. Dalam wisata edukasi termasuk agrowisata ke perkebunan atau pertanian, pengunjung dapat melihat langsung proses bagaimana masyarakat kerja di perkebunan, sehingga menumbuhkan pemahaman akan dampak ekonomi yang dihasilkannya.
Mengenal teknologi modern dalam pertanian dan perkebunan
Pemanfaatan teknologi seperti drone untuk pemantauan tanaman dan IoT (Internet of Things) untuk pengelolaan irigasi menjadi hal yang lumrah dalam pertanian modern. Melalui wisata edukasi, pengunjung dapat melihat bagaimana teknologi memudahkan proses pertanian dan meningkatkan produktivitas. Namun penting juga untuk mengenal dan mengapresiasi metode tradisional yang sudah terbukti berjasa dalam mengembangkan pertanian dan perkebunan di Indoneisa.
Misalnya saja teknik Subak, yakni teknik irigasi pertanian sawah yang sudah dilakukan sejak lama oleh masyarakat Bali. Teknik ini masih dipertahankan karena manfaatnya yang luar biasa dalam menyalurkan sistem irigasi yang adil bagi seluruh petani di Bali. Perpaduan teknologi modern dan metode tradisional dapat memaksimalkan pengolahan perkebunan dan pertanian di Indonesia, dan hal ini bisa dipelajari melalui kegiatan agrowisata.
Mengenal kebun organik dan hidroponik
Kebun organik dan hidroponik semakin digemari karena lebih ramah lingkungan. Beberapa kebun wisata, seperti Kebun Hidroponik Lembang, mengajarkan teknik menanam tanpa tanah dan penggunaan air yang efisien. Pengunjung dapat belajar menanam sendiri dan memahami pentingnya makanan sehat dengan berwisata agro ke destinasi yang mendukung pengembangan kebun organik dan hidroponik.
Mengenal keanekaragaman hayati dan tanaman pangan lokal
Indonesia memiliki banyak tanaman pangan lokal seperti singkong, porang, dan sorgum. Selain memperkaya kuliner nusantara, tanaman ini juga penting untuk diversifikasi pangan. Wisata edukasi di kebun lokal mengajarkan wisatawan tentang kekayaan ini sekaligus menumbuhkan kesadaran untuk melestarikan tanaman asli Indonesia. Tentu saja, ada banyak tanaman atau pangan khas lainnya di setiap daerah di Indonesia. Oleh karenanya, berwisata agro tidak cukup hanya mengunjungi satu lokasi saja, mengingat Indonesia merupakan negara agraris.
Memanfaatkan konsep wisata pertanian atau agrowisata
Agrowisata menawarkan pengalaman unik di mana pengunjung dapat memetik buah atau menanam padi. Destinasi seperti Kampung Naga di Tasikmalaya misalnya, memberikan wisatawan pengalaman belajar yang menyenangkan, memperkenalkan mereka pada teknik dan budaya bertani tradisional. Ada begitu banyak destinasi wisata agro di Indonesia, bahkan di Bali sekalipun yang sebenarnya populer dengan destinasi wisata pantainya. Raga destinasi agrowisata di Indonesia sangat kaya mulai dari perkebunan teh, terasering, perkebunan buah, hingga peternakan.
Mengenal tantangan ketahanan pangan di era modern
Perubahan iklim dan alih fungsi lahan merupakan tantangan utama bagi ketahanan pangan. Melalui agrowisata, kita bisa belajar memahami dampak lingkungan dan pentingnya solusi berkelanjutan, seperti pertanian perkotaan atau berkebun di lahan kecil.
Menumbuhkan Minat terhadap Pertanian
Generasi muda perlu diberikan pemahaman bahwa pertanian bukan sekadar profesi tradisional, tetapi juga sektor masa depan yang sangat potensial. Wisata edukasi seperti edufarm maupun agrowisata bisa memotivasi anak-anak untuk lebih menghargai hasil alam dan bahkan tertarik berkarir di bidang pertanian atau perkebunan. Maka dari itu, jika Anda berencana untuk melakukan wisata agro, sangat disarankan untuk membawa serta anak-anak Anda agar mereka bisa belajar lebih banyak hal lagi secara praktek, lebih dari sekedar teori yang mereka pelajari di sekolah.
Agrowisata dan Kaitannya Dengan Kehidupan Sehari-hari
Apa yang kita konsumsi setiap hari sangat erat kaitannya dengan ketahanan pangan. Wisata edukasi di kebun seperti yang ditawarkan agrowisata sering kali menyediakan workshop memasak dengan bahan-bahan lokal agar pengunjung belajar pentingnya memilih makanan yang berkelanjutan dan sehat. Selain itu, agrowisata juga mengajarkan wisatawan bagaimana interaksi dengan alam dan hewan akan memberi dampak yang signifikan terhadap keberlangsungan masa depan.
Destinasi Agrowisata Populer di Indonesi
Wisata perkebunan teh yang populer di Bandung ialah Perkebunan Teh Ciater, yang terletak di kaki Gunung Tangkuban Perahu. Perkebunan ini menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan, kesempatan untuk berjalan-jalan di hamparan ladang teh, dan mempelajari proses penanaman teh. Pilihan populer lainnya adalah Perkebunan Teh Malabar, yang dikenal sebagai perkebunan teh terbesar ketiga di dunia. Dengan ladang teh hijau yang luas dan iklim yang lebih sejuk.
Wisata perkebunan kopi yang populer di Indonesia ada di Bali dan Jawa. Dimana Anda dapat menjelajahi proses penanaman kopi, mempelajari budaya kopi lokal, dan mencicipi berbagai jenis kopi, termasuk Kopi Luwak yang terkenal. Tur ini sering kali mencakup kunjungan ke perkebunan, demonstrasi produksi kopi, dan sesi mencicipi.
Sawah Terasering Tegalalang di dekat Ubud, Bali, adalah sawah terasering paling populer di Indonesia, yang terkenal karena pemandangannya yang menakjubkan dan pengakuan sebagai Warisan Dunia UNESCO.
Pilihan wisata peternakan hewan yang populer di Indonesia adalah Taman Safari Prana Indonesia, yang terkenal dengan satwa liarnya yang beragam dan pengalaman interaktif. Pilihan lainnya adalah Bali Zoo, yang menawarkan berbagai aktivitas hewan dan merupakan taman zoologi pertama di Bali. Untuk pengalaman yang unik, Safari Lagoi & Eco Farm di Pulau Bintan menyediakan kesempatan untuk bertemu langsung dengan hewan dan burung langka yang diselamatkan, serta tur ke peternakan ekologi.
Baca Juga : 8 Air Terjun Di Jawa dengan Pemandangan Paling Indah


