EARTHIANOS – Indonesia terkenal dengan kekayaan alamnya luar biasa menyimpan pesona yang sangat indah. Mulai dari pegunungan, bawah laut, hingga hutan yang menjadi taman nasional. Saat ini, Indonesia memiliki 54 taman nasional yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Penunjukkan suatu kawasan menjadi taman nasional bertujuan untuk menjaga ekosistem dan keanekaragaman hayati yang terkandung di sana. Di dunia internasional, menjaga sebuah situs atau kawasan budaya merupakan langkah penting yang menjadi perhatian. Salah satunya penerapan Situs Warisan Budaya oleh UNESCO, salah satu badan di PBB. Indonesia tercatat memiliki enam taman nasional yang telah mendunia yang ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia (World Heritage Sites) oleh UNESCO karena menjadi
Daftar 6 Taman Nasional Indonesia Situs Warisan Dunia UNESCO
Berikut beberapa taman nasional indonesia yang di akui oleh dunia UNESCO yang bisa anda kunjungi di waktu liburan:
Taman Nasional Lorentz Papua
Taman Nasional Lorentz yang terletak di barat daya dan tengah Papua telah menjadi salah satu dari Situs Warisan Dunia UNESCO pada tanggal 4 Desember 1999. Wilayah ini dipercaya sebagai kawasan lindung karena menyimpan keanekaragaman hayati terlengkap se-Asia Pasifik. Keunikan kawasan ini semakin bertambah karena merupakan satu diantara tiga kawasan di dunia yang memiliki gletser di daerah tropis. Terlebih lagi, tempat ini terkenal dengan adanya salju abadi yang beradai di puncak Gunung Jayawijaya.
Total luas Taman Nasional Lorentz mencapai 2.354.644.065 hektare yang juga dinobatkan sebagai kawasan lindung terbesar di Indonesia. Kawasan ini memiliki beragam ekosistem alami yang terdiri dari rawa, hutan tepi sungai, hutan gambut, hutan sagu, hutan hujan lahan datar, hutan hujan pada bukit, hutan kerangas, hutan pegunungan, padang rumput, lumut kerak. Serta ekosistem perairan laut tropis dan pantai pasir karang, hingga puncak gunung yang tertutup salju. Tak heran jika kekayaan alam hayati di kawasan ini sangat tinggi karena memiliki banyak sekali ekosistem dan tipe vegetasi.
Taman Nasional Ujung Kulon Banten
Keindahan Taman Nasional Ujung Kulon yang terletak di Provinsi Banten ditetapkan menjadi Situs Warisan Dunia yang dilindungi UNESCO pada tanggal 13 Desember 1991. Taman nasional ini memiliki luas mencapai 105.694,45 hektare yang terdiri dari 61.357,46 hektare daratan dan 44.336 hektare lautan. Kawasan ini menjadi habitat alami konservasi satwa langka yang terancam punah yaitu badak jawa bercula satu dan owa jawa.
Selain itu, masih ada berbagai fauna yang dilindungi hidup di kawasan ini, diantaranya kera ekor panjang, babi hutan, merak, surili. Ada juga hewan yang teridentifikasi hidup di ekosistem alami taman nasional ini seperti banteng, rusa, kukang, kera ekor panjang, rangkong, burung enggang, macam dahan, kucing hutan, dan berbagai satwa liar lainnya. Adapun untuk tipe hutan yang menjadi ekosistem alami di kawasan ini adalah hutan pantai, hutan mangrove, hutan rawa air, hutan hujan tropika dataran rendah, dan padang rumput.
Taman Nasional Komodo
Taman Nasional Komodo ditunjuk sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada 1991. Sesuai namanya, kawasan ini menjadi habitat asli bagi dua satwa utama yaitu komodo dan kakatua kecil jambul kuning. Tepatnya di Pulau Komodo, Pulau Rinca, Giliran Montang dan Nusa Konde. Taman Nasional Komodo terdiri dari 142 pulau kecil dengan tiga pulau utama yakni Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Ladar. Wilayah ini berada dikelilingi perairan laut yang secara administratif termasuk dalam wilayah Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Adapun untuk perairan Pulau Komodo sendiri juga sudah dikenal di kalangan penggemar diving karena keindahan bawah lautnya yang berkesan. Perairan Pulau Komodo menjadi rumah bagi lebih dari 1.000 spesies ikan, 260 spesies karang, paus, lumba-lumba, hingga penyu. Sedangkan di darat terdapat hamparan padang rumput yang luas dan adanya hutan savanna. Total luas wilayah Taman Nasional Komodo adalah 173.300 hektare dengan luas perairan mencapai 114.801 hektare dan luas wilayah daratan 58.499 hektare.
Taman Nasional Gunung Leuser
Keindahan Taman Nasional Gunung Leuser terletak di dua provinsi yaitu Aceh dan Sumatera Utara memiliki total luas mencapai 830.268,95 hektare. Taman nasional di Indonesia ini sudah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia sejak 2004. Vegetasi di Taman Nasional Gunung Leuser erat hubungannya dengan sumber daya alam flora yang terdapat di Semenanjung Malaysia, Kalimantan, Jawa, bahkan Filipina. Taman Nasional ini meliputi ekosistem alami dari pantai hingga pegunungan tinggi yang dikelilingi hutan lebat khas hutan tropis.
Sebagai taman nasional, Gunung Leuser memiliki tiga fungsi utama yaitu perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan berbagai keanekaragaman jenis hayati, satwa beserta ekosistem alaminya untuk pemanfaatan secara lestari pada sumber daya alam hayati beserta ekosistem di dalamnya. Kawasan konservasi alam ini menjadi habitat bagi fauna endemik berupa mamalia, reptil, amfibi, burung, ikan, dan invertebrata. Telah teridentifikasi sebanyak 65 persen dari 129 spesies mamalia besar dan kecil di Sumatera hidup di Taman Nasional Gunung Leuser. Adapun spesies yang menjadi satwa utama di kawasan ini adalah harimau sumatera, gajah sumatera, orang utan sumatera, dan badak sumatera.
Taman Nasional Kerinci Seblat
Keindahan Taman Nasional Kerinci Seblat terletak di 4 provinsi yakni Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, dan Sumatera Selatan. Taman nasional ini ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO dalam kawasan Asia Pasifik pada tanggal 7 Juli 2004. Selain itu, terdapat mata air panas, sungai-sungai dengan aliran deras, air terjun, gua, hingga danau kaldera tertinggi di Asia Tenggara bernama Danau Gunung Tujuh. Total luas kawasan ini mencapai 1.375.349,867 hektare.
Taman nasional terbesar di Sumatera ini menjadi rumah bagi sekitar 4.000 spesies tumbuhan seperti Rafflesia Arnoldi dan Amorphophallus Titanum. Di samping itu tercatat ada sekitar 300 jenis anggrek, 371 spesies burung (17 diantaranya merupakan endemik Sumatera), 85 spesies mamalia, 7 spesies primata, 6 spesies amfibi, dan 10 spesies reptil. Untuk spesies kunci yang menjadi fokus pengelolaan Taman Nasional Kerinci Seblat adalah harimau sumatera dan gajah sumatera.
Taman Nasional Bukit Barisan
Taman Nasional Bukit Barisan merupakan kawasan konservasi alam yang difungsikan untuk melindungi hutan hujan tropis di Pulau Sumatera. Langkah ini bertujuan untuk menghentikan kecenderungan penambangan kayu ilegal dan pelanggaran hak di dalam taman dan sekitarnya. Selain itu, penetapan taman nasional ini juga bertujuan untuk menurunkan angka perburuan liar pada satwa, terutama satwa langka. Kawasan ini ditetapkan sebagai warisan dunia UNESCO pada tahun 2004. Taman ini masuk dalam bagian dari pegunungan Bukit Barisan yang memiliki beragam tipe vegetasi alam seperti hutan pantai, hutan mangrove, dan hutan pamah tropika.
Taman Nasional Bukit Barisan secara administrasi terbentang dari Lampung hingga Bengkulu yang meliputi beberapa wilayah, yakni Kabupaten Tanggamus, Lampung Barat, dan Kabupaten Saur di Bengkulu. Adapun jenis flora yang tercatat ada di sini yaitu 514 jenis pohon dan tumbuhan besar, 126 spesies anggrek, 26 spesies rotan, dan 25 spesies bambu. Sedangkan untuk fauna, Taman Nasional Bukit Barisan melindungi 122 spesies mamalia, termasuk 6 diantaranya spesies yang hampir punah. Lalu ada 123 spesies reptil dan amfibi, 53 spesies ikan, 221 spesies serangga, 450 spesies burung, dan 9 jenis rangkong.
Baca Juga : Fakta Menarik Tentang Taman Nasional Tanjung Puting yang Harus Kamu Ketahui