EARTHIANOS – Desa wisata ciptagelar yang memegang kuat akan adat juga tradisi. Diturunkan sejak 644 tahun lalu dan desa wisata ini pun ternyata menjadi masyarakat adat yang bersandar penuh pada budidaya padi. Semua sendi kehidupan adatnya didasarkan atas kalender siklus pagi. Leuit, bagi warga di desa Ciptagelar ini tidak hanya sebagai tempat atau gudang untuk menyimpan padi saja. Tapi juga ada hubungannya dengan simbol penghormatan pada Dewi. Yakni Nyi Pohaci Sanghyang Asri. Dan menampakkan dirinya dalam bentuk padi.
Setiap kali panen tiba, mereka akan menyimpan sebanyak 10% padi pada leuit. Sehingga tidak heran jika di sana juga terdapat padi yang usianya bisa mencapai ratusan tahun. Dan bagi warga kasepuhan di Ciptagelar. Padi adalah kehidupan, dan jika seseorang menjual padi atau bahkan beras. Maka mereka berarti menjual kehidupannya sendiri. Selain itu, Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar juga memiliki daya tarik sejarah yang sangat kuat. Yakni dengan salah satu kerajaan Sunda, yakni Prabu Siliwangi, Kasepuhan Banten kidul dan pusat pemerintahannya ada di Taman Nasional Gunung Halimun Salak.
Desa wisata satu ini pun berada tepat di Cikarancang Cicemet Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Masyarakat yang tinggal disini ternyata disebut dengan masyarakat kasepuhan. Kasepuhan sendiri mengacu pada golongan masyarakat yang menggunakan aturan adat istiadat lama. Masyarakat di desa Ciptagelar pun menyebut dirinya sebagai Kasepuhan Pancer Pangawinan, dan merasa kelompoknya menjadi keturunan dari Prabu Siliwangi.
Selain itu, Kampung Adat Ciptagelar sendiri adalah salah satu kampung yang memang masih memegang teguh tradisi leluhur di tengah masifnya modernisasi. Kamu yang berencana dan tertarik datang ke desa Ciptagelar ini, maka akan disuguhkan dengan pemandangan alat indah, hingga bisa merasakan langsung bagaimana kehidupan serta budaya masyarakat sunda yang sangat autentik.
Rute untuk Bisa Ke Desa Wisata Ciptagelar
Kampung ini menjadi bagian dari komunitas adat Kasepuhan Ciptagelar, yang menjadi salah satu komunitas adat Sunda dan masih menjaga kuat tradisi serta budaya leluhurnya. Berad tepat di ketinggian sekitar 1.050 meter di atas permukaan laut dan dikelilingi dengan pemandangan alam sangat memesona. Termasuk juga dengan hadirnya pegunungan hutan yang sangat rimbun.
Untuk bisa sampai ke Kampung Adat satu ini, kamu bisa mulai perjalanan dari Jakarta atau bahkan Bandung. Dari Jakarta sendiri, jaraknya bisa ditempuh dengan jarak 150 km dan sedangkan dari Bandung bisa ditempuh dengan jarak 120 km. Perjalanan yang bisa ditempuh tersebut dapat dilakukan menggunakan kendaraan pribadi, atau bahkan angkutan umum juga bisa. Rutenya bisa melalui Pelabuhan Ratu dan menuju Cisolok. Dari Cisolok nantinya perjalanan akan dilanjutkan ke Desa Sirnaresmi dan bisa diakses menggunakan kendaraan off road. Hal tersebut diwajibkan, karena kondisi jalan serta rutenya sendiri memang menantang.
Jika menggunakan angkutan umum, dan startnya dilakukan dari Kampung Rambutan Jakarta atau bahkan Terminal Leuwipanjang di Bandung. Maka bisa langsung ke Pelabuhan Ratu, dan dari sana kamu bisa melanjutkan perjalanan menggunakan angkutan desa. Dan atau ojek menuju Ciptagelar langsung.
Hal menarik yang Ada di Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar
Jika kamu memiliki rencana untuk berkunjung ke Kampung Adat Ciptagelar, ada beberapa hal menarik yang memang menjadi daya tarik. Apa saja:
Arsitektur dan Tata Ruangnya
Arsitektur yang ada di desa wisata ini ternyata mencerminkan tentang gaya tradisional Sunda dan rumah yang dibangun menggunakan bahan alami. Mulai dari kayu, bambu dan bahkan menggunakan atap dari ijuk hingga daun kelapa. Tata letak kampung desa Ciptagelar ini pun dibuat dengan pertimbangan atas prinsip adat. Mulai dari penempatan rumah yang mengikuti pola tertentu juga adanya area terbuka untuk melakukan kegiatan komunitas.
Rumah adat ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, namun juga menjadi representasi atas filosofi juga cara hidup masyarakat setempat yang selaras dengan lingkungannya.
Pelestarian Budaya Hingga Adat Sunda Sangat Kuat
Hal menarik lainnya yang ada di desa wisata ini, dikenal dengan komitmennya dalam melestarikan budaya adat Sunda itu sendiri. Masyarakatnya masih terus menjalankan banyak upacara adat, hingga tradisi juga leluhur dengan serius. Salah satunya adalah seren Taun, adalah sebuah upacara syukuran sebagai bentuk perayaan atas hasil panen padi. Upacara ini pun melibatkan suatu ritual, menggunakan musik tradisional dan juga menggunakan tarian yang menggambarkan rasa syukur masyarakat atas hasil pertanian di desanya.
Pelestarian ini juga dapat memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk ikut merasakan hingga mempelajari bagaimana budaya Sunda yang ada di desa Ciptagelar secara langsung.
Keindahan Alam
Ya, keindahan alam dari desa wisata ciptagelar ini sangat memesona. Memiliki alam yang sangat menakjubkan dan tentu saja sangat wajib untuk dinikmati. Mulai dari hadirnya sawah terasering, hutan hingga pegunungan. Lingkungan yang masih sangat sanat alami juga asri, menciptakan suasana sangat tenang damai dan tentu saja cocok dinikmati untuk bersantai sambil menikmati indahnya alam di desa Ciptagelar.
Sebagai wisatawan pun kamu bisa menikmati trekking, atau sekadar jalan-jalan di sekitar kampung. Menikmati eksplorasi lanskap serta merasakan udara segar yang pasti sangat menenangkan.
Kerajinan Tangan hingga Kesenian Tradisional Desa Wisata Ciptagelar
Hal terakhir yang menarik dari desa Ciptagelar ini, adalah pengunjungnya yang bisa melihat banyak kerajinan tangan tradisional. Yang secara langsung dibuat oleh masyarakat setempat. Mulai dari kerajinan kayu hingga anyaman bambu. Selain itu, kampung ini pun sudah biasa menggelar pertunjukan kesenian. Seperti tari jaipong dan diiringi menggunakan musik gamelan.
Kampung Adat Ciptagelar, adalah sebuah desa yang ada di Kabupaten Sukabumi dimana masyarakatnya masih memegang erat tentang tradisi leluhur. Berbagai kegiatan biasa dilakukan sesuai dengan kebiasaan nenek moyangnya. Mulai dari bertani hingga gaya berpakaiannya pun tetap dipertahankan berdasarkan adat istiadat. Keunikan tersebut menjadi daya tarik bagi wisatawan yang dimiliki oleh desa Ciptagelar. Mereka dan biasanya akan sangat antusias. Guna mempelajari tentang bagaimana cara hidup yang sesuai dengan budaya lokalnya.
Meskipun demikian, masyarakat kampung di desa wisata ciptagelar ini tidak menolak tentang hadirnya modernisasi. Bisa dilihat dari adanya aliran listrik yang sumbernya dari PLTA langsung. Dibandun secara swadaya dan semua masyarakat kampung bisa merasakan manfaatnya. Selain itu, di desa wisata ini pun sudah didirikan stasiun televisi hingga radio. Dikelola langsung oleh masyarakat sekitar. Dan berdasarkan letak geografisnya, Kampung Adat Desa Ciptagelar ini berada tepat di pedalaman Gunung Halimun Salak. Dengan letat tersebut, jadi tidak heran jika suasananya sangat asri sejuk dan tentu saja pasti bisa dirasakan langsung oleh para wisatawan.
Selain itu, wisatawan yang mengunjungi desa Ciptagelar juga bisa melakukan banyak aktivitas. Mulai dari mengikuti upacara adat dan bahkan menjelajahi rumah adat yang masih dilestarikan oleh masyarakat setempat.
Baca Juga : Tips Berwisata Keindahan Indonesia Air Terjun Lebih Berkesan