Deretan Gua Eksotis di Jawa Barat Untuk Wisatawan

Deretan Gua Eksotis di Jawa Barat Untuk Wisatawan

EARTHIANOS – Jawa Barat terkenal dengan kekayaan alam yang sangat beragam, mulai dari gunung, pantai, sungai, hingga gua. Ada beberapa gua eksotis yang memiliki daya tarik dan potensi cukup tinggi sebagai destinasi wisata dalam maupun luar negeri. Berdasarkan data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, gua terpopuler antara lain Gua Sunyaragi dan Gua Kelelawar. Namun masih ada gua-gua lainnya yang memiliki sejarah, keindahan, dan temuan arkeologi yang memperkuat keberadaan gua tersebut di masa lampau.

Deretan Gua Eksotis Untuk Wisatawan Kunjungi

Berikut adalah deretan gua terindah di Jawa Barat yang menawarkan pesona alam memukau dan menyimpan sejarah masa lalu yang menarik untuk anda kunjungi. Di bawah ini 3 gua terpopuler itu:

Gua Sunyaragi

Gua Sunyaragi menjadi salah satu pilihan destinasi gua terpopuler yang bisa anda kunjungi. Sehingga gua eksotis ini terletak di Kota Cirebon, Jawa Barat. Gua Sunyaragi merupakan situs peninggalan sejarah panjang kesultanan Cirebon. Tidak hanya sebatas gua, gua ini juga telah dimodifikasi menjadi Taman Air Gua Sunyaragi yang menjadi destinasi wisata alam menarik. Objek wisata ini menyuguhkan pemandangan bangunan menyerupai candi.

Asal usul namanya diambil dari kata Sunya yang bermakna sunyi, sedangkan Ragi bermakna jiwa. Sehingga Sunyaragi berarti jiwa yang sunyi. Meski namanya terkesan hening, objek wisata ini selalu terbuka untuk umum. Dari catatan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat, luas Gua eksotis ini kurang lebih 15.009 meter. Pemandangan di sini sangat memanjakan mata para pengunjungnya. Di dalam kompleks Gua Sunyaragi terdapat beberapa anak gua yang memiliki nama berbeda, seperti Gua Peteng, Gua Simanyang, Gua Padang Ati, Gua Pawon, dan Gua Argajumut yang mana-masing gua memiliki sejarah tersendiri. Setiap Gura tersebut dihubungkan oleh sebuah rongga besar yang membuatnya saling terhubung.

Bangunan Gua Sunyaragi didominasi dengan motif dinding wedasan dan mega mendung, berbentuk menyerupai batu karang yang unik. Motif-motif ini mungkin sering anda lihat dalam ukiran batik khas Cirebon. Gua Sunyaragi berlokasi di Kelurahan Sunyaragi, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon. Untuk sampai kesana memerlukan waktu sekitar 15 menit dari pusat kota. Objek wisata alam ini mudah dikunjungi karena memasang tarif masuk yang murah, yakni Rp 10 ribu saja.

Gua Pawon

Menjadi salah satu gua eksotis unggulan di Jawa Barat, Gua Pawon terletak di kawasan karst Citatah, Kabupaten Bandung Barat. Wilayah ini terkenal dengan bebatuan purbanya yang indah. Karena itulah Gua Pawon menjadi bukti otentik yang menunjukkan keberadaan danau purba di bandung. Pengunjung yang datang akan dibuat terkesima dengan suara kelelawar dan undakan batu tangga ketika menuju mulut gua eksotis. Kemudian pilar bebatuan dari stalaktit dan stalagmit terhampar dengan gagah sepanjang belasan meter. Pemandangan kian memukau dengan datangan sorot mentari yang menembus atap gua eksotis seolah menjadi penyangga gua esksotis.

Melihat keindahan ini, mungkin tidak terbayangkan berapa lama proses pembentukan Gua Pawon itu terjadi. Sebab, stalagmit di dalam gua eksotis hanya bertambah panjang sekitar 0,2 mm per tahun. Lebih lagi, pengunjung bisa menemukan jejak-jejak kehidupan manusia purba di gua eksotis ini. Menjadi situs bersejarah di Jawa Barat, Gua eksotis mengundang para peneliti untuk menjelajah peninggalan apa saja yang ada di gua eksotis ini. Beberapa waktu lalu, arkeologi dari Universitas Padjajaran (UNPAD) melakukan ekskavasi di Gua Pawon. Mereka menemukan kerangka gigi, tembikar, hingga ujung tombak yang seringkali digunakan manusia purba untuk berburu.

Gua Pawon juga lekat dengan kisah Sangkuriang yang melegenda di Jawa Barat. Dalam hikayatnya diceritakan, Gua eksotis ini pernah menjadi tempat tinggal Dayang Sumbi ibunda dari Sangkuriang, sebelum mereka bertemu kembali di sekitar wilayah yang kini menjadi Tangkuban Perahu. Untuk anda yang tertarik kesana, Gua Pawon berada di Kampung Cibukur, Gunungmasigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Cukup siapkan tiket masuk Rp 5.000 – Rp 10 ribu sudah bisa masuk menjelajahi gua ini.

Gua Parat

Terletak di kawasan Hutan Lindung di Kabupaten Pangandaran, Gua Parat termasuk cagar alam yang dilindungi. Bagian dalam gua ini memiliki panjang sekitar 300 meter. Wisatawan yang berkunjung dapat melakukan susur gua ditemani pemandu dari warga lokal. Begitu masuk ke bagian dalam, interior Gua Parat semakin melebar, membuat para pengunjungnya kian tertarik untuk menjelajah lebih dalam.

Di dalam Gua Parat, terhampar ornamen stalaktit dan stalagmit yang memiliki bentuk unik. Ada bebatuan yang berbentuk seperti organ kemaluan pria dan wanita, ada pula bentuk stalagmit yang menyerupai bejana. Tak hanya menyusuri gua, Gua Parat juga bisa menjadi tempat wisata religi. Pasalnya, di sekitar mulut gua terdapat dua makam sosok penyebar agama Islam di pulau Jawa, yaitu Pangeran Kesepuhan (Syekh Ahmad) dan Pangeran Kanoman (Syekh Muhammad). Melansir situs wisata Pangandaran, kedua tokoh tersebut merupakan keturunan langsung dari Pangeran Maja Agung yang disebut sebagai seorang pemimpin dari Mesir.

Kala itu, Pangeran Maja Agung memerintahkan kedua anaknya untuk menyebarkan agama Islam dengan mengikuti arah mata angin. Hingga akhirnya sampailah mereka di Tanah Jawa. Tepatnya di Pangandaran. Setelah lama terpisah dengan anaknya, Pangeran Maja menyusul mereka dan bertemu kembali di Gua Parat. Dari kawasan wisata Pantai Pangandaran, Gua Parat hanya berjarak sekitar 10 menit perjalanan. Tersedia jasa pemandu wisata bagi pengunjung yang ingin menelusuri gua yang terhubung ke bibir pantai timur Pangandaran ini.

Gua Sanghyang Kenit

Air yang melewati Gua Sanghyang Kenit jadi lebih dangkal karena dibendungnya aliran Sungai Citarum Purba ke PLTA Rajamandala. Di dalam gua, arus sungai yang deras mulai melambat, menyisakan air sungai yang mengalir tenang diantara bebatuan.

Gua Sanghyang Kenit terletak di Cisameng, Rajamandala Kulon, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat dekat PLTA Rajamandala. Untuk mencapai lokasi ini memang harus menempuh jalanan di sekitar area pertambangan Cipatat, yang menjadi tempat lalu lalang truk bermuatan batu besar. Namun rasa lelah perjalanan akan luruh seketika melihat gemericik suara sungai yang jernih dan pemandangan alam asri di dalam gua.

Menariknya, penelusuran gua ini cukup menantang karena harus melewati celah kecil gua yang sempit di terdapat aliran sungai bawah tanah. Belum lagi dengan rute melewati genangan air Citarum Purba setingga perut orang dewasa, aliran sungai di dalam gua dihuni berbagai jenis ikan baung dan gabus. Namun tentunya penelusuran akan sangat aman karena akan dipandu oleh pemandu lokal.

Perjalanan susur gua eksotis ini memerlukan waktu kurang lebih 45 menit dengan jarak sekitar 600 meter. Pengunjung dapat berjalan sambil mendokumentasikan stalaktit dan stalagmit yang ada di dalam gua.  Pengunjung juga bisa melakukan tubing bilang air sedang tinggi, kegiatan ini dapat dilakukan dari Sanghyang Tikoro yang merupakan pintu keluar gua menuju titik awal gua.

Baca Juga : Jelajahi Desa Wisata Di Sumatra Utara

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *