Apa Bedanya Candi Hindu dengan Candi Buddha

Apa Bedanya Candi Hindu dengan Candi Buddha

EARTHIANOS – Candi Hindu merupakan bangunan yang dibuat sebagai tempat beribadah umat hindu tepatnya pada masa kerajaan-kerajaan di Indonesia. Fungsi utama candi hindu adalah sebagai tempat pemujaan dewa-dewa Hindu, dan sebagai tempat untuk melaksanakan upacara keagamaan. Tidak hanya itu, juga memiliki fungsi sebagai makam raja-raja ataupun bangsawan, yaitu jenazah akan ditempatkan setelah meninggal. Candi Hindu dibangun dengan menggunakan arsitektur yang sangat mengagumkan dan megah, hal tersebut menandakan akan nilai keagamaan dan budaya pada saat itu. salah satu yang menjadi ciri khas dari Candi Hindu adalah dengan adanya relief ataupun ukiran yang menggambarkan tentang cerita mitologi, seperti kisah Ramayana atau Mahabarata. Candi Hindu memiliki ruangan utama yang berisikan simbol keagamaan, yang dapat menjadi pusat pemujaan.

Sedangkan Candi Buddha merupakan bangunan suci yang digunakan sebagai tempat untuk beribadat dan meditasi bagi umat Buddha. Candi Buddha muali dibangun pada abad ke-8, tepatnya pada masa Dinasti Sailendra. Candi Buddha ini menjadi bukti masuknya dan menyebarnya agama Buddha di Indonesia, sekaligus menjadi peninggalan budaya Buddha.

Mau itu Candi Hindu ataupun Candi Buddha, pastinya dari masing-masing candi memiliki perbedaan. Baik itu dari gaya arsiterkturnya, desain, hiasan atau ukiran, realief, dan masih banyak lagi. Dimana perbedaan tersebut menjadi sesutau hal yang unik dan mengagumkan, berbeda bukan berarti akan terlihat buruknya, akan tetapi keunikan, keindahan, dan keestetikan semakin banyak dan tinggi. Yuk simak dan pahami beberapa perbedaan dari Candi Hindu dan Budha.

Perbedaan antara Candi Hindu dan Buddha

Perbedaan ini terlahir dari masing-masing Candi yang memiliki ciri ataupun karkateristik masing-masing. Dimana perbedaan tersebut tidak menghasilkan sesuatu yang tidak baik, tetapi sebaliknya. Perbedaan itu mengasilkan keberegaman yang semakin banyak, dan membuat sesuatu menjadi lebih kaya akan unsur-unsur penting yang terdapat dalam Candi. Oleh karena ini, inilah beberapa perbedaan antara Candi Hindu dengan Candi Buddha.

Stuktur Candi

Struktur pada Candi Hindu yaitu struktur bertingkat, itu melambangkan beberapa tingkatan spiritual yang ada dalam ajaran agama Hindu. Jadi, ketika semakin tinggi candi, maka semakin tinggi atau dekat juga hubungan antara manusia dengan tuhannya. Tidak jarang Candi Hindu memiliki bentuk piramida atau segitiga bertingakt, semakin ke atas semakin mengecil. Hal tersebut menjadi lambing akan perjalanan spiritual manusia yang menuju lebih dekat dengan Tuhan.

Candi Hindu memiliki puncak yang runcing, puncak tersebut disebut dengan Ratna. Pada Candi Hindu terdapat tiga tingakatan, diantaranya ada Bhurloka, yaitu kaki candi temapt makhluk hidup tinggal, kemudian Bhurvarloka, yaitu tempat dibagian tenah yang melambangkan bahwasannya manusia dengan disucikan dan menuju pada kesempurnaan batiniah, dan terakhir Svarloka, yaitu lambang dunia dewa.

Sedangkan Candi Buddha memiliki bentuk seperti kubus, ataupun sering disebut dengan stupa. Terdapat tiga struktur pada Candi Buddha, diantaranya Kamadhatu, yaitu menggambarkan manusia yang penuh akan dosa, kemudian Rupadhatu, yaitu kehidupan manusia yang penuh dengan hawa nafsu, dan terakhir Arupadhatu, yaitu manusia yang telah mencapai nirwana.

Relief dan Arca

Relief pada Candi Hindu mengisahkan tentang kisah Ramayana, Mahabarata, dan kisah lainnya mengenai ajaran agama Hindu. Kemudian Candi Hindu memiliki arca berupa arca Trimurti, yaitu Dewa Siwa, Dewa Wisnu, dan Dewa Brahma. Dalam bangunan Candi ditemukan juga arca Dewa Ganesha, Dewa Durga, dan yang lainnya.

Untuk bangunn utama Candi terletak di belakang, dimana jaraknya cukup jauh dengan pintu masuk, dan terletak pada dataran yang tinggi. Kemudian pintu Candi Hindu berada menghadap ke barat, dan dibagian pitu terdapat kala dengan rahang bagian bawah.

Sedangkan relief dan acra pada Candi Buddha menggambarkan kisah-kisah buddha seperti Jakata dan yang lainnya. Bangunan utama terletak di tengah kompleks candi, serta dikelilingi barisan candi perwara. Candi Bunddha memiliki arca yang melambangkan akan kesederhanaan, yaitu Dyani-Buddha, Manusi-Buddha, dan Dhyani-Bodissattwa. Arca tersebut memiliki simbol dengan sikap tangan atau mudra yaitu sebagai bentuk ajakan pada kemuliaan. Pintu Candi Buddha menghadap ke arah timur, dimana pada bagian pintu terdapat kepala kala dengan posisi mulut terbuka menganga.

Arsitektur Batu

Bahan utama dalam pebuatan Candi adalah batu. Adapun batu yang biasa digunakan dalam pembuatan Candi Hindu seperti batu andesit, yang dipahat dengan rapih dan teliti. Batu andesit kuat tethadap segala cuaca, sehingga banyak Candi yang menggunakannya dan berdiri kokoh hingga sekarang. Tidak hanya itu, alasan lainnya adalah karena batu andesit dapat dihias atau diukir dengan relief yanfg indah dan estetik yang tentunya memiliki nilai seni. Dalam hal ini, Candi Buddha juga sama mengunakan bahan utama dalam pembuatanya adalah batu andesit.

Bentuk Bangunan

Bentuk bangunan pada Candi  merupakan bentuk yang mencerminkan ajaran agama hindu. Dimana Candi Hindu seringkali membuat bangunan berbentuk menyerupai gunung. Hal tersebut diyakini dan dipercaya sebagai temap kediaman para dewa.

Dalam ajaran agama Hindu, gunung adalah simbol tempat yang suci, yang harus dihormati dan disucikan. Sebagai tempat kedekatan antara dirinya dengan Tuhan. Jadi semakin tinggi, maka berarti semakin dekat dengan Tuhan.

Sedangkan bangunan pada Candi Buddha berbetuk stupa dan bentuk bangunan yang tambun. Bentuk stupa disini seperti manguk terbalik, tetapi juga sering disebut genta ataupun lonceng. Stupa disini memiliki tiga bagain diantaranya dasar, tengah, dan atas. Dimana dasar dilambangkan sebagai kaki, kemudian tengahnya adalah bagain tubuh lainnya, dan bagian atas melambangkan kepala Buddha. Stupa berfungsi untuk menyimpan relik Buddha ataupun relik orang yang sudah mencapai akan kesucian. Candi Buddha meskipun berbentuk tambun, gemuk dan pendek. Akan tetapi tetap terlihat mewah dan megah tentunya karena patung dan hiasan lainnya.

Penggunaan Arca dan Patung Dewa

Acra dan patung dewa dalam Candi Hindu memiliki fungsi sebagai objek pemujaan. Dimana patung seringkali diletakan dibagian dalam ataupun luar. Kemudian untuk arca-arca seringkali di ukir dengan sangat detail, hal tersebut merupakan salah satu upaya dalam menggambarkan keindahan dewa. Karakteristik yang dimiliki Candi Hindu tidak hanya memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi, akan tetapi menjadi makna dalam spiritual dan simbol yang dalam. Kemudian juga Candi tidak hanya sebagai tempat beribadah tetapi juga sebagai sarana dalam memahami konsep keagamaan dan filosofi hindu yang kompleks.

Sedangkan dalam Candi Buddha, arca dan patung digunakan sebagai sarana pemujaan dan peribadatan. Dimana arca dan patung menggambarkan sosok Buddga Gautama dan Dewa-Dewi perwujudan dari Buddha ataupun Boddhisatwa.

Arca dan patung melambangkan suatu peristiwa peting ataupun menggambarkan sosok yang berpengaruh pada saat itu. kemudian arca dan patung merupakan salah satu peninggalan yang melambangkan Dewa-Dewi Buddha yang sangat dipuja-puja ketika itu oleh masyarakat. Serta arca dan patung Candi Buddha diletakan di dalam stupa yang kemudian ditutup dengan penutup berlubang.

Baca Juga : Eksplorasi Keindahan Beberapa Gunung Tercantik di Indonesia, Punya View Memukau