EARTHIANOS – Gua Lowo adalah salah satu objek wisata alam yang terletak di Desa Watuagung, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Dengan gua yang panjang, Gua Lowo menyandang predikat sebagai gua terpanjang se-Asia Tenggara. Gua Lowo diresmikan menjadi objek wisata alam pada tahun 1984. Sejak saat itu, gua yang berarti kelelawar ini telah menarik minat ribuan pengunjung dari berbagai wilayah. Sampai saat ini, Gua Lowo bahkan masih menyimpan misteri yang belum terungkap.
Bagaimana Keindahan Gua Lowo Terbentuk?
Gua Lowo Terbentuk di wilayah karst atau batuan kapur sekitar Watulimo, Trenggalek. Wilayah karst sendiri terbentuk akibat pengangkatan dasar laut yang disebabkan oleh penunjaman lempeng Indo Australia terhadap lempeng Eurasia yang berada di posisi 145 mil dari garis pantai Jawa bagian Selatan. Batuan stalagmit yang diambil dari area Gua Lowo menunjukkan bahwa umur gua ini sekitar 3000 tahun. Rembesan air hujan berisi partikel organik menetes pada batuan dasar gua membantuk ukiran dinding yang cantik dan menakjubkan.
Keindahan Alam Memukau di Goa Lowo
Wisatawan akan menikmati pemandangan alam menakjubkan dari stalagtit dan stalagmit yang menggantung menyelimuti gua. Ukiran bebatuan yang indah ini terbentuk dari proses alami partikel yang terbawa tetesan air di dalam gua selama ribuan tahun. Pengunjung akan dimanjakan oleh keindahan gua dengan menyusuri jembatan sepanjang 859 meter dari mulut hingga ujung gua. Di ujung jembatan, wisatawan dapat melihat sinar matahari menerobos lubang kecil di langit-langit gua.
Walau sedikit gelap, udara di dalam gua tidak terlalu panas bahkan cenderung lembab. Dengan disinari sedikit cahaya yang masuk dari luar, pengunjung akan dibuat takjub dengan pemandangannya. Bahkan wisatawan juga dapat mendengar suara kelelawar terdengar begitu jelas dari sarangnya. Di sela bebatuan terdapat sorot lampu hias aneka warna yang membuat keindahan alam gua lebih terpancar. Gua Lowo sudah mendapati aliran listrik yang memadai sehingga pengunjung tidak perlu membawa alat penerangan sendiri.
Ketika mengurusi Gua Lowo, wisatawan akan mendapati 12 ruangan yang berukuran sangat besar. Lebar ruangan gua adalah 50 meter dan memiliki ketinggian mulai dari 20 hingga 50 meter. Dengan ketinggian tersebut, pengunjung tidak perlu khawatir kehabisan oksigen. Meski begitu, hanya setengah dari panjang gua saja yang bisa disusuri wisatawan. Sementara menurut seorang penjaga gua, Wipuryono, panjang total gua ini diperkirakan mencapai lebih dari 5 Km. Namun untuk menjangkaunya dibutuhkan keahlian dan peralatan yang memadai karena jumlah oksigen yang tersedia semakin menipis serta harus melintasi sungai bawah tanah.
Baca Juga : 5 Tipe Keindahan Air Terjun Indonesia Bertingkat Paling Indah
Sejarah Gua Lowo
Dari catatan sejarahnya, gua ini ditemukan pertama kali oleh seorang warga bernama Lomedjo pada tahun 1931. Kondisi gua saat itu masih tertutup oleh semak belukar dan tenggelam dalm rimbunnya hutan. Gua Lowo memiliki panjang kurang lebih 2 Km, namun hanya 850 meter yang sudah memiliki akses untuk dikunjungi wisatawan. Sisanya sepanjang 1.150 meter belum dibuatkan akses memadai untuk pengunjung serta terpotong oleh aliran sungai. Hingga saat ini Gua Lawa masih menyimpan sejuta misteri.
Nama Gua Lowo berasal dari bahasa Jawa disebut lowo yang berarti keleawar. Penaman tersebut merujuk pada ribuan kelelawar yang menghuni langit gua sejak sejak zaman dulu hingga saat ini. Uniknya lagi, tidak ada fauna lain yang mampu bertahan hidup di gua ini. Menurut peneliti, suara bising yang ditimbulkan kelelawar menyebabkan fauna lain akan terganggu. Selain itu, kondisi yang gelap dan sudah termodifikasinya bagian luar gua untuk objek wisata menjadi faktor lain.
Meskipun ditemukan pada tahun 1931, pemerintah Kabupaten Trenggalek baru merencakan Gua Lowo sebagai objek wisata pada tahun 1983. Selama masa perencanaan ini, pemerintah setempat mendatangkan ahli Geologi dari Bogor dan Perancis guna meneliti kedalaman, lebar, tinggi, dan indikator lain di dalam gua. Berdasarkan hasil penelitian kedua ahli ini, ditemukan bahwa Gua Lowo memiliki panjang 2 KM dan terbagi dalam ruangan-ruangan yang begitu lebar. Setelah selesai pengkajian, pemerintah baru resmi membuka Gua Lowo sebagai objek wisata pada tahun 1984. Kepala Bidang Promosi Wisata dan Budaya Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Trenggaek, Suparlan. Dari hasil penelitian tersebut, Gua Lowo dinyatakan sebagai gua terbesar dan terpanjang di Asia Tenggara.
Akses Lokasi Menuju Gua Lowo
Dari pusat kota Trenggalek dan Tulungagung memerlukan jarak sekitar 30 Km untuk mencapai lokasi. Menariknya, wisatawan juga bisa sekaligus berkunjung ke Pantai Prigi dan Pasir Putih karena rutenya satu arah. Kondisi jalan dari Kota Trenggalek atau dari Kota Tulungagung menuju Goa Lowo sudah cukup baik. Akses menuju destinasi wisata ini tidak sulit karena melewati ruas jalan nasional yang memudahkan perjalanan.
Meskipun jalan tidak lebar, tetapi perjalanan tidak akan terhambat oleh jalan-jalan rusak atau berlumpur karena sudah terlapisi aspal yang mulus. Pengunjung dapat menikmati suasana pedesaan yang asri dan tidak padat lalu lalang kendaraan. Perjalanan sudah dekat jika sudah melewati jalanan bukit yang naik – turun dan banyak tikungan. Wisatawan yang membawa kendaraan pribadi dihimbau untuk berhati-hati terhadap kondisi jalan yang cukup ekstrim. Terutama ketika berkunjung di musim hujan yang memungkinkan jalanan lebih licin.
Fasilitas Lengkap di Gua Lowo
Gua ini sangat mudah ditemukan karena terdapat papan besar di tepi jalan yang menunjukkan adanya objek wisata Gua Lowo. Papan tersebut juga seringkali menjadi spot menarik bagi wisatawan yang ingin mengambil foto atau video. Tak perlu khawatir dengan fasilitas di sini, objek wisata Gua Lowo sudah memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Terdapat toilet, mushola, arena bermain untuk anak-anak, panggung hiburan, kedai souvenir dan cinderamata, serta area parkir yang luas.
Dengan fasilitas yang lengkap, Gua Lowo selalu ramai pengunjung pada akhir pekan dan setiap hari libur. Destinasi ini menjadi salah satu tujuan wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Goa Lowo dibuka setiap hari untuk umum, mulai pukul 08.00 hingga pukul 17.00 WIB. Pengunjung bisa datang kapan saja, baik pada hari kerja maupun akhir pekan. Namun disarankan untuk datang lebih awal agar bisa menikmati keindahan gua dengan lebih leluasa sebelum banyak keramaian.
Di bagian depan, terdapat tempat bersantai dan bermain anak yang luas. Tak hanya itu, ada juga sederet pedagang makanan dan minuman serta oleh-oleh khas Kota Trenggalek. Untuk masuk ke Gua Lowo, pengunjung akan diarahkan menuju terowongan yang di bagian kanan dan kirinya menampilkan rekomendasi destinasi wisata terbaik Kota Trenggalek. Harga tiket masuk pun sangat terjangkau cukup Rp 10.000 – Rp 15.000 per orang dengan tambahan uang parkir sebesar Rp 2.000. Gua Lowo Trenggalek merupakan salah satu gua dengan penataan yang masih sangat sederhana. Perlu pengembangan objek wisata yang lebih optimal agar dapat menjadi aset pesona alam Indonesia yang mendunia.
Baca Juga Ulasan Lain : Mengenal Apa Itu teknologi Biotechnology, Serta manfaatnya