Pengalaman Susur Sungai Bawah Tanah di Gua Pindul

Pengalaman Susur Sungai Bawah Tanah di Gua Pindul

EARTHIANOS – Gua Pindul yang terletak di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta menawarkan keindahan alam yang memukau. Warga setempat berhasil mengubah sungai bawah tanah menjadi tempat wisata yang menyajikan panorama alam menakjubkan. Kegiatan susur gua pun menjadi daya tarik Gua Pindul bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Eksplorasi keindahan gua menggunakan ban dalam atau cave tubing memberi kesan seperti berwisata di Brazil dan Venezuela. Tak heran jika Gua Pindul menjadi magnet bagi ribuan orang dari berbagai wilayah di Indonesia, bahkan mancanegara.

Pengunjung akan melihat perpaduan gua alami dan sungai bawah tanah yang memukau. Gua Pindul menawarkan pengalaman eksplorasi yang menarik dengan adanya aliran sungai bawah tanah yang menakjubkan. Formasi stalaktit dan stalagmit semakin memperkaya panorama gua, menciptakan pemandangan yang memukau bagi para wisatawan. Ada berbagai aktivitas seru yang akan memberikan sensasi petualangan berbeda.

Di Gua Pindul, pengunjung dapat melakukan tubing menyusuri bagian dalam gua, aktivitas ini membuat pengunjung dapat melakukan eksplorasi keindahan gua yang lebih mendalam. Melalui cara ini, wisatawan dapat merasakan sensasi unik menyusuri sungai di dalam gua menggunakan ban pelampung. Selain aktivitas tubing, Gua Pindul menawarkan keunikan gua dan pesona alam yang menakjubkan. Dinding gua yang terbentuk dari batu kapur dan terdapat aliran sungai yang jernih. Pemandangan alam yang menyejukkan merupakan daya tarik utama yang dapat dinikmati oleh pengunjung.

Asal Usul Nama Gua Pindul

Konon, asal usul nama Gua Pindul berasal dari sebuah cerita rakyat yang menarik. Dahulu kala, seorang pemuda bernama Joko Singlulung sedang mencari ayahnya yang hilang di hutan.  Dalam pencariannya, Joko Singlulung menemukan sebuah gua yang gelap dan misterius. Saat memasuki gua, kepalanya membentur sebuah stalaktit yang cukup besar hingga menimbulkan suara “pindul”. Suara itulahbyang kemudian menjadi asal-usul nama Gua Pindul.

Gua Pindul diresmikan oleh Sumpeno Putro, Bupati Gunung Kidul, pada 10 Oktober 2010. Saat itu bertepatan dengan family tour pejabat Kabupaten Gunung Kidul. Sejak awal penemuannya, Gua Pindul hanyalah sebuah lorong bebatuan yang tidak terawat. Berkat inisiatif warga sekitar dan pihak yang terlibat, tempat ini sekarang menjadi primadona para wisatawan.

Proses Terbentuknya Gua Pindul

Gua Pindul terbentuk melalui proses geologi yang panjang dan rumit. Gua ini merupakan hasil dari pelarutan gamping oleh air hujan yang mengandung asam karbonat. Air hujan yang merembes melalui celah-celah baru secara perlahan melarutkan berbagai partikel mineral di dalamnya. Endapan ini kemudian membentuk rongga-rongga besar yang semakin besar seiring berjalannya waktu.

Proses pelarutan ini berlangsung selama ribuan bahkan jutaan tahun hingga menghasilkan berbagai formasi batuan yang unik di dalam gua. Berbagai ornamen gua seperti stalaktit, stalagmit, pilar, tirai batu, dan lainnya terbentuk dari tetesan udara yang mengandung mineral kalsium karbonat yang mengkristal.

Pesona Alam Bawah Tanah Gua Pindul

Gua Pindul menyuguhkan pesona alam bawah tanah yang memikat. Saat memasuki gua, pengunjung akan disambut oleh keindahan stalaktit dan stalagmit yang beragam bentuk dan ukuran. Stalaktit merupakan bebatuan yang menggantung dari langit-langit gua, sedangkan stalagmit merupakan formasi batuan yang tumbuh dan dapat terlihat dari dasar gua. Beberapa stalaktit dan stalagmit di Gua Pindul memiliki bentuk yang unik dan menyerupai benda-benda tertentu, seperti gajah, payung, hingga tokoh wayang. Selain stalaktit dan stalagmit, Gua Pindul juga memiliki sungai bawah tanah yang jernih dan mengalir tenang. Air sungai berasal dari mata air Gedong Tujuh yang berada di dalam gua.

Baca Juga : Jelajahi Desa Wisata Terunik di Indonesia

Petualangan Seru di Gua Pindul

Aktivitas tubing di Gua Pindul menjadi salah satu pengalaman tak terlupakan bagi para wisatawan yang mengunjungi Kota Jogja. Saat memulai aktivitas tubing, pengunjung akan diperkenalkan dengan suasana gua yang gelap dan misterius. Di Gua Pindul terdapat mitos yang diyakini masyarakat setempat, konon katanya tetesan air dari stalaktit di tengah gua dipercaya bisa membuat pengunjung awet muda. Pengunjung hanya ditemani oleh cahaya alami yang memantulkan keindahan formasi stalaktit dan stalagmit yang terbentuk di sepanjang dinding gua menciptakan suasana magis dan memukau. Suasana ini menjadi sensasi tersendiri selama aktivitas tubing di Gua Pindul.

Panjang sungai yang dilalui adalah 350 meter dengan lebar gua mencapai 5 meter dan kedalaman air 5-12 meter. Pengunjung akan menyusuri gua dengan ban karet, karet pelampung, dan alat keamanan yang memadai. Denganl perlengkapan yang aman, wisatawan akan diajak meluncur perlahan di atas aliran sungai yang jernih sambil menikmati keindahan gua. Perasaan dingin dari air sungai yang menyentuh tubuh memberikan sensasi segar dan menyenangkan.

Bahkan, Gua Pindul memiliki stalaktit terbesar nomor 4 di dunia. Melihat stalakmit dan stalagmit yang ada di sana memberikan decak kagum atas keagungan pilar dari kekuatan alam di masa lampau. Petualangan mengasyikkan sekaligus menegangkan ini akan berlangsung sekitar 45 menit. Di ujung aliran sungai, wisatawan akan menemukan sebuah lubang besar laksana kolam dengan lubang di atapnya.

Jika pengunjung datang di pagi hari sekitar pukul 09.00 atau 10.00 WIB, dari atap gua itu akan muncul cahaya yang indah dan sering disebut cahaya surga. Di tempat ini bisa having fun dengan berenang atau terjun bebas dari ketinggian.  Keluar dari gua, akan terlihat Bendungan Banyumoto yang sudah dibangun sejak zaman Belanda. Di tempat ini biasanya para wisatawan akan uji nyali dengan cara melompat ke sungai dari atas tebing.

Lokasi dan Akses Menuju Gua Pindul

Gua Pindul lokasinya berada di Desa Gelaran, Kelurahan Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta. Gua tersebut berada sekitar 7 Km dari Kota Wonosari. Untuk mencapai kesana, perlu waktu sekitar 2 jam dari arah Yogyakarta. Jika menggunakan kendaraan pribadi, pengunjung dapat memulainya dari Yogyakarta serta mengambil jalan searah Bukit Bintang. Selah itu, tinggal ikuti jalan besar hingga melewati taman hutan rakyat.

Kemudian akan sampai di pertigaan Gading, ambil jalan yang mengarah ke Wonosari, hingga sampai pada tugu batas kota. Nanti akan terlihat bunderan Sinoyo dan cukup bertanya pada warga sekitar dimana titik lokasi Gua Pindul. Sementara pagi pengunjung kendaraan umum, bisa menggunakan bus dari Yogyakarta menuju terminal Giwangan. Setelah itu naik bus lagi tujuan Wonosari dan turun di perempatan Grogol. Sambung menggunakan ojek hingga ke lokasi.  Sayangnya, infrastruktur untuk mencapai Gua Pindul belum begitu bagus. Bahkan belum dibuatkan Peraturan Daerah yang meregulasi tempat wisata alam tersebut. Semoga pemerintah setempat cepat memperbaiki infrastruktur dan membuat payung hukum yang tepat agar keindahan alam di Indonesia bisa dinikmati dengan lebih maksimal.

Baca Juga Ulasan Lain : Pahami Jenis dan Contoh Produk Teknologi Bioteknologi

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *