EARTHIANOS – Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempertahankan ekosistem asli serta dikelola dengan sistem zonasi. Kawasan ini difungsikan untuk tujuan ilmu pengetahuan, penelitian, pendidikan, dan menunjang pariwisata. Saat ini tercatat ada sekitar 56 taman nasional yang tersebar di seluruh Indonesia. Salah satu yang paling terkenal adalah Taman Nasional Ujung Kulon yang terletak di ujung barat Pulau Barat. Taman nasional ini bahkan telah ditetapkan sebagai salah satu Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada 1992.
Selain itu, Taman Nasional merupakan kawasan pelestarian alam tertua di Indonesia yang terkenal sebagai suaka bagi fauna endemik Badak Jawa yang kini telah terancam punah. Selain menjadi habitat satwa langka, masih banyak keunikan serta daya tarik lain dari Taman Nasional. Yuk, kenali lebih dalam kawasan Taman Nasional yang menawarkan pesona keindahan alam luar biasa berikut ini.
Mengenal Taman Nasional Ujung Kulon
Taman Nasional Ujung Kulon pertama kali diperkenalkan pada tahun 1846 oleh seorang ahli botani asal Jerman bernama F. Junghun. Kala itu diceritakan ia tengah mengumpulkan berbagai macam tumbuhan tropis untuk diteliti di area kawasan. Taman nasional ini memiliki wilayah seluas 122.955 hektar yang dipisahkan menjadi kawasan darat seluas 78.619 hektar dan kawasan perairan seluas 44.337 hektar.
Taman Nasional Ujung Kulon secara administratif terletak di Kecamatan Sumur dan Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Sebelum ditetapkan secara resmi sebagai taman nasional, kawasan ini dulunya merupakan cagar alam yang terdiri dari empat wilayah berbeda, yakni Cagar Alam Gunung Honje, Cagar Alam Pulau Panaitan, Cagar Alam Pulau Peucang, dan Cagar Alam Ujung Kulon. Kemudian seluruh cagar alam dialih fungsikan menjadi satu kawasan taman nasional yang menjadi salah satu ikon Provinsi Banten.
Di dalam kawasan Taman Nasional terdapat tiga tipe ekosistem. Yang pertama adalah ekosistem daratan atau terestrial, yakni wilayah ekosistem yang meliputi hutan hujan tropika dataran rendah. Kemudian ada ekosistem perairan laut yang memiliki banyak terumbu karang dan Padang lamun. Lalu terakhir adalah ekosistem pesisir pantai yang banyak ditumbuhi hutan mangrove di sepanjang pantai.
Flora dan Fauna Unik di Taman Nasional Ujung Kulon
Taman Nasional Ujung Kulon menjadi habitat bagi berbagai flora dan fauna endemik yang dilindungi. Keanekaragaman hayati di kawasan ini terkenal sangat kaya dan tersebar berdasarkan tipe ekosistem yang ada di dalam kawasan. Seperti halnya flora yang hidup pada ekosistem pantai dapat ditemui di sini adalah katang-katang (Ipomoea pescaprae) dan kanyere laut (Desmodium umbellatum). Sementara pada kawasan berbukit menjadi habitat dari pandan duri (Pandanus tectorius) dan pandan bidur (Pandanus bidur). Adapun yang hidup di ekosistem air tawar adalah sayar (Caryota mitis) serta masih banyak flora lainnya.
Sedangkan untuk fauna, Taman Nasional Ujung Kulon terkenal sebagai rumah bagi satwa endemik yang terancam punah yaitu Badak Jawa. Selain itu terdapat beberapa fauna lainnya yang bisa ditemukan di sini, diantaranya adalah owa jawa, surili, dan anjing hutan. Selain itu, ada berbagai satwa lainnya seperti banteng, rusa, kijang, kancil, kukang, kera ekor panjang, rangkong, merak, macan dahan, burung enggang, kucing hutan, dan berbagai hewan liar lainnya. Saat ini setidaknya telah teridentifikasi flora dan fauna yang hidup di Taman Nasional terdiri dari 35 jenis mamalia, 5 jenis primata, 240 jenis burung, 59 jenis reptilia, 22 jenis amphibia, 72 jenis insecta, 142 jenis pisces, 33 jenis terumbu karang.
Daya Tarik Taman Nasional Ujung Kulon
Tidak hanya terkenal sebagai kawasan konservasi alam yang pemeliharaannya sangat terjaga, Taman Nasional Ujung Kulon juga menyimpan keindahan alam yang luar biasa. Tak heran jika tempat ini menjadi salah satu destinasi wisata yang menjanjikan pemandangan alam menakjubkan. Terdapat beberapa objek di dalam kawasan Taman Nasional yang menarik untuk dijelajahi, berikut beberapa diantaranya:
Pulau Peucang
Keindahan Pulau Peucang kerap mendapat julukan ‘Dream Island’ dan ini bukan tanpa alasan. Pulau ini merupakan salah satu objek wisata ikonik dari Taman Nasional Ujung Kulon. Pulau Peucang merupakan surga bagi para penggemar diving dan snorkeling karena keindahan alam bawah lautnya. Selain itu, Pulau Peucang juga memiliki hamparan pasir putih di pesisir pantai yang masih sangat alami. Tak heran jika pulau ini selalu menjadi tujuan wisata yang cukup populer.
Pulau Panaitan
Tak jauh dari Pulau Peucang ada lagi destinasi yang tidak kalah indah yaitu Pulau Panaitan. Pulau ini juga menawarkan panorama perairan bawah laut yang tak boleh luput untuk dijelajahi. Tidak hanya untuk diving dan snorkeling, ombak pantai Panaitan juga cocok untuk mencoba aktivitas surfing. Bahkan ada salah satu spot di Pulau Panaitan yang dikenal dengan nama ‘One Palm Point’, yakni merupakan tempat favorit para peselancar karena ombak yang cukup besar.
Gunung Honje
Keindahan Gunung Honje menjadi daya tarik keindahan alam memukau lainnya dari Taman Nasional Ujung Kulon. Gunung ini biasanya menjadi tempat melakukan kegiatan trekking di tengah alam yang hijau dan asri. Kawasan Gunung Honje dikelilingi oleh 19 desa penyangga yang beberapa diantaranya menyediakan fasilitas akomodasi bagi wisatawan. Dengan sarana prasarana tersebut, menjelajahi jalur trekking Gunung Honje lebih terasa aman.
Sumber Air Panas Cibiuk
Daya tarik selanjutnya yang terdapat di Taman Nasional adalah kolam pemandian air panas alami bernama Sumber Air Panas Cibiuk. Konon sumber mata air panas ini mampu menyembuhkan berbagai penyakit. Inilah yang membuat banyak wisatawan menyambangi tempat tersebut. Namun terlepas dari hal itu, Sumber Air Panas Cibiuk dikelilingi oleh pemandangan yang masih sangat asri sehingga memanjakan mata setiap pengunjung yang datang. Dengan adanya kolam air panas ini, pengunjung bisa beristirahat sambil menikmati panorama indah di sekelilingnya.
Kepulauan Handeuleum
Kepulauan Handeuleum menjadi area dari Taman Nasional Ujung Kulon yang menyimpan keindahan alam lainnya. Tempat ini terkenal akan kegiatan susur sungainya yang menarik. Menyambangi destinasi ini akan membawa pengunjung menyusuri keindahan alam liar menggunakan perahu kano. Tak hanya dimanjakan oleh pemandangannya, kegiatan ini juga menjadi salah satu aktivitas yang akan sangat berkesan jika berkunjung ke taman nasional ini. Apalagi jika dilakukan bersama rombongan teman atau keluarga, sehingga tercipta kenangan memorable yang bisa disimpan sebagai jejak kunjungan ke Taman Nasional Ujung Kulon.
Gua Sanghyang Sirah
Tak hanya laut dan pantai, kawasan taman nasional ini bahkan memiliki gua bersejarah yang terletak di bagian barat semenanjung Ujung Kulon. Gua Sanghyang Sirah bisa menjadi rekomendasi tempat menarik berikutnya untuk dikunjungi. Disini pengunjung bisa melihat budaya dan tradisi masyarakat setempat saat berlangsungnya momen keagamaan seperti menyambut bulan Maulid dan Muharram tahun Hijriyah. Biasanya akan banyak peziarah mendatangi gua yang ada hubungannya dengan Raden Kiansantang itu. Konon, Gua Sanghyang Sirah merupakan bagian dari perjalanan hidup Raden Kiansantang pada masa Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pajajaran.
Baca Juga : Cagar Alam Mutis Timau di NTT Berubah Status Jadi Taman Nasional, Intip Fakta Menariknya