Desa Wisata di Bali Yang Mempertahankan Nilai-Nilai Tradisional

Desa Wisata di Bali Yang Mempertahankan Nilai-Nilai Tradisional

EARTHIANOS – Bali memiliki banyak pesona yang lebih dari sekedar pantai, Seminyak, dan beachclub. Ada banyak hal yang dapat dijelajahi di seluruh pulau ini. Salah satu cara terbaik untuk mengenal budaya Bali adalah dengan mengunjungi desa-desa tradisionalnya yang juga menjadi desa-desa wisata, terbuka untuk para wisatawan. Desa-desa tersebut menjadi tempat dimana Anda dapat melihat kehidupan sehari-hari penduduk Bali yang sebenarnya, bagaimana mereka memeprtahankan nilai-nilai tradisional mereka yang didasarkan pada kepercayaan dan budaya.

Mari kita ambil contoh Ubud, yang merupakan kota di Bali tengah yang terkenal dengan warisan seni dan budayanya. Ubud merupakan destinasi wisata populer yang menawarkan sekilas budaya Bali kepada pengunjung melalui seni, kerajinan, tari, dan musik tradisionalnya. Ubud dikelilingi oleh hamparan sawah yang indah, hutan yang rimbun, dan kuil-kuil kuno, menjadikannya destinasi yang indah dan tenteram bagi para wisatawan. Pengunjung Ubud dapat menjelajahi galeri seni, museum, dan pasar tradisional setempat. Serta mengikuti berbagai kegiatan budaya seperti pertunjukan tari Bali, kelas memasak, dan retret yoga. Ubud juga terkenal dengan perawatan spa mewah dan praktik kebugarannya, menjadikannya destinasi populer bagi mereka yang mencari relaksasi dan peremajaan.

Desa Wisata di Bali Dengan Nilai-Nilai Tradisional

Berikut adalah beberapa desa wisata di Bali yang masih setia memeprtahankan nilai-nilai tradisional mereka sampai sekarang, dan wajib untuk masuk dalam daftar kunjungan Anda berikutnya saat berlibur ke Bali:

Desa Penglipuran

Desa Penglipuran adalah desa tradisional Bali yang terletak di Kabupaten Bangli, Bali Tengah, sekitar setengah jam perjalanan dari Gianyar. Terletak sekitar 700 meter di atas permukaan laut, menjadikan kunjungan ke desa ini sebagai istirahat yang menyegarkan dari panasnya pulau menuju angin pegunungan yang sejuk. Banyak wisatawan luar sekalipun yang sangat menyukai Penglipuran karena keadaannya yang sangat bersih. Bahkan, pulau ini telah dinobatkan sebagai salah satu desa terbersih di dunia bersama Giethoorn di Belanda dan Mawlynnong di India.

Waktu terbaik untuk berkunjung adalah sekitar waktu Galungan, ketika deretan penjor (tiang bambu dengan anyaman daun kelapa dan sesaji yang digantung di ujungnya) berjejer dan menghiasi desa.

Desa Trunyan

Trunyan atau Terunyan adalah desa Bali yang terletak di pantai timur Danau Batur, sebuah danau kaldera di Kabupaten Kintamani, Bali tengah. Selain sebagai rumah terpencil bagi masyarakat Bali Aga, desa ini sangat unik karena tradisi mereka dalam merawat orang yang meninggal. Alih-alih membakar jenazah, seperti yang biasa dilakukan oleh umat Hindu Bali dengan cara ngaben. Masyarakat Trunyan membiarkan jenazah ditaruh di tanah, cukup ditutup dengan kain dan kanopi bambu, lalu dibiarkan membusuk. Pengaruh pohon di dekatnya konon dapat menghilangkan bau busuk dari jenazah. Desa Trunyan terletak di sebelah barat Danau Batur, di kaki Gunung Abang, puncak di tepi timur kaldera besar. Akses termudah ke desa ini adalah dengan perahu.

Desa Celuk

Jika Yogyakarta punya Kota Gede, Bali punya Desa Celuk sebagai daerah penghasil perhiasan perak. Sebagian besar penduduk desa ini adalah pengrajin emas dan perak, dan Anda tidak hanya bisa berbelanja perhiasan berkualitas tinggi, tapi juga bisa belajar membuat dan mengolahnya sendiri. Sehingga Desa Celuk juga mudah dijangkau, terletak di dekat Sukawati, Gianyar, Bali. Jadi tidak ada salahnya jika Anda menjadikan desa ini sebagai tempat persinggahan dalam rencana perjalanan Kintamani-Sukawati Anda.

Desa Tenganan

Desa Tenganan atau Tenganan Pegringsingan adalah sebuah desa di Karangasem Bali yang sebelum tahun 1970-an dikenal oleh para antropolog sebagai salah satu masyarakat paling terpencil di nusantara. Sekarang desa ini menjadi salah satu dari sedikit desa di Bali yang masih memiliki budaya Bali Aga yang terpelihara dengan baik. Desa ini masih memegang tradisi, upacara, dan aturan asli Bali kuno. Tata letak dan arsitektur desa yang unik, serta musik Gamelan selunding dan kain ikat ganda. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah saat mereka mengadakan tradisi Mekare-Kare setiap bulan Juni dan Perang Pandan (perang daun pandan) pada bulan Juli.

Desa Batu Bulan

Desa Batubulan adalah desa wisata di Sukawati, Gianyar yang populer sebagai salah satu desa paling artistik dan kreatif di Bali. Di sini, Anda dapat menyaksikan berbagai jenis tarian tradisional yang ditampilkan seperti tari Barong, Kecak, hingga tari Legong yang indah. Tidak hanya itu, Anda juga dapat menyaksikan para pemahat kayu dan batu beraksi membuat patung dan karya seni Bali yang terkenal. Patung-patung yang dibuat di desa ini khususnya dikatakan memiliki kekuatan magis ekstra. Tidak jarang juga wisatawan yang tertarik untuk memesan dan membeli salah satu patung tersebut untuk dijadikan koleksi di rumah. Untuk menuju desa ini, Anda bisa berkendara ke arah Ubud, Gianyar dari Denpasar.

Desa Batuan

Beberapa desa tradisional yang dapat Anda kunjungi selama menginap di Ubud termasuk Desa Batuan yang terkenal dengan seni lukis tradisionalnya, meskipun desa ini juga merupakan pusat seni ukir kayu dan tari. Di sinilah Anda dapat menemukan seni rupa Bali dalam bentuk aslinya. Tanpa pengaruh dari gaya seni Barat atau gaya seni lainnya. Anda penyuka seni autentik pastinya akan menyukai desa yang satu ini.

Desa Mas

Desa wisata lain di Bali, Desa Mas populer dengan seni ukir kayu berkualitas tinggi yang membuat seni Bali terkenal di seluruh dunia. Dengan mengunjungi desa ini, Anda akan melihat ukiran-ukiran tersebut dibuat, dan bahkan membelinya. Terletak sekitar enam kilometer di selatan Ubud, salah satu galeri yang paling populer adalah Galeri Nyana & Tilem. Desa ini benar-benar wajib dikunjungi bagi para pencinta seni.

Desa Kertalangu

Kertalangu adalah sebuah desa yang terletak di bagian tenggara Bali dan dikenal dengan praktik pertanian tradisionalnya. Pengunjung dapat belajar tentang budidaya padi dan praktik pertanian tradisional lainnya. Penduduk lokal akan mengajarkan serba serbi agrikultura tradisional pada wisatawan yang tertarik. Anda bisa praktek langsung setelah mendapat ilmu dari para petani lokal.

Desa Sidemen

Sidemen adalah sebuah desa yang terletak di Bali timur dan dikenal dengan pemandangan sawah terasering dan cara hidup tradisional yang masih di lestarikan oleh penduduk lokal. Pengunjung dapat mengikuti tur keliling desa dengan pemandu dan mempelajari budaya Bali. Mengikuti tur seperti ini dapat menambah wawasan tentang budaya yang mungkin baru untuk Anda. Hal ini bisa menambah rasa empati dan rasa syukur Anda karena keberagaman yang Tuhan anugerahkan pada manusia.

Kintamani

Kintamani adalah daerah pegunungan di Bali yang terkenal dengan pemandangan indah dan desa-desa tradisionalnya. Pengunjung dapat menjelajahi arsitektur tradisional Bali dan melihat bagaimana penduduk setempat hidup harmonis dengan alam. Keindahan arsitektur di wilayah ini memang menjadi daya tarik utama. Dimana kekhasan Bali terlihat sangat menonjol dari bagaimana desain pada setiap bangunan diterapkan.

Baca Juga : Desa Wisata di Bali Yang Menawarkan Pengalaman Autentik

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *